Air susu ibu (ASI) merupakan makanan dan sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Pemberian ASI secara eksklusif disarankan hingga bayi berusia 6 bulan, dan dilanjutkan sampai usia anak mencapai 2 tahun.
Meskipun begitu, beberapa kondisi membuat Moms tidak bisa memberikan ASI secara langsung ke anaknya. Hal ini bisa terjadi pada Moms yang bekerja, bayi dalam perawatan khusus, dan bayi yang tidak bisa menyusu secara langsung.
Dalam hal ini, Moms bisa memerah ASI dan menyimpannya ke dalam lemari pendingin atau freezer. Tapi, salah satu hal yang cukup banyak dikhawatirkan ibu adalah cara menghangatkan ASI yang akan diberikan pada si Kecil.
Apa itu ASI Perah?
ASI Perah (ASIP) adalah ASI yang diperas kemudian disimpan untuk diberikan kepada bayi sesuai kebutuhannya saat Moms tidak bisa langsung menyusuinya.
ASI yang telah diperah bisa dimasukkan pada botol yang tertutup, gelas tahan panas , atau Breastmilk Storage Bag (Kantong ASI) dengan BPA Free (bebas Bisphenol A).
Penggunaan kantung plastik untuk jangka waktu yang lama tidak dianjurkan karena plastik tersebut dapat tumpah, bocor, terkontaminasi dan beberapa komponen ASI dapat menempel pada kantung plastik tersebut sehingga nilai gizi ASI berkurang. Selain itu wadah penyimpanan ASI sebaiknya kedap udara.
Untuk wadah penyimpanan ASI perah, Moms perlu ingat jangan gunakan botol sekali pakai atau kantong plastik yang dirancang untuk penggunaan rumah tangga biasa.
Selain memperhatikan wadah penyimpanannya, Moms juga perlu memperhatikan volume ASI yang disimpan di masing-masing wadah. Moms bisa menyimpan ASI yang sudah diperah dalam ukuran 60-120 ml per wadah. Tujuannya adalah memudahkan Moms mengambil untuk sekali minum si Kecil, agar ASIP tak terbuang secara sia-sia. ASI perah juga bisa disimpan dalam porsi kecil antara 30-60 mililiter untuk situasi tertentu, misal jika jadwal makan harus ditunda atau berubah.
Membagi ASI perah dalam jumlah kecil setiap wadah juga bisa mengurangi risiko tumpah. Untuk Moms ketahui, ASI perah yang disimpan akan mengembang saat membeku, sehingga jangan mengisi wadah penyimpanan ASI perah sampai penuh.
Baca Juga: Gut Brain Axis adalah Hubungan Otak dengan Pencernaan Anak
Berapa Lama ASI Perah Bisa Disimpan?
ASI yang sudah diperah bisa disimpan di suhu ruangan kurang dari 25°C selama 6-8 jam, namun di ruangan bersuhu di atas 25°C ASI hanya bisa bertahan 2-4 jam. Sedangkan di dalam lemari es atau kulkas bersuhu 4°C ASI bisa bertahan hingga 8 hari. Namun, apabila suhu lemari es lebih tinggi dari 4°C, maka ASI sebaiknya diberikan dalam waktu 3 hari.
Sementara itu, ASI yang disimpan dalam freezer bersuhu -18°C atau lebih rendah, termasuk dalam freezer di kulkas yang memiliki pintu terpisah atau dua pintu, ASI dapat bertahan lebih lama, yakni hingga 6 bulan.
Meski demikian, perlu diingat bahwa semakin lama ASI tersimpan di lemari es atau freezer, maka semakin besar vitamin C dalam ASI akan hilang. Walaupun demikian, nilai nutrisi yang ditawarkan dari ASI yang telah didinginkan atau dibekukan jauh lebih tinggi dibandingkan susu formula.
Cara Menghangatkan ASI Beku
Sebelum menyimpan ASI perah, jangan lupa untuk memberikan tanggal dan waktu memerahnya pada kemasan dengan spidol tahan air.
Agar nutrisi dalam ASI tetap terjaga, Anda dapat memperhatikan cara menghangatkan ASI beku.
Langkah pertama dalam cara menghangatkan ASI dari freezer adalah mencairkan ASI beku terlebih dahulu. Cara menghangatkan ASI beku dari plastik maupun botol sama yaitu dengan menaruhnya ke dalam chiller bersuhu 4°C, pada malam sebelum ASI perah diberikan ke bayi.
Setelah ASI perah mencair, sebelum diberikan pada si Kecil, Moms bisa menggunakan cara menghangatkan ASI dari plastik kantong ASIP dengan menempatkan wadah penyimpanan ASI pada air hangat yang mengalir atau mangkuk yang berisi air hangat.
Saat melakukan penghangatan ASI, tidak disarankan menggunakan microwave, oven, atau kompor, karena hal ini menyebabkan penyaluran panas tidak merata. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan suhu pada ASI perah yang terlalu cepat bisa berpotensi merusak zat gizi yang terkandung di dalam ASI.
Sebelum diberikan pada bayi, wadah penyimpanan ASI bisa digoyang secara perlahan agar krim kembali tercampur dan panas terdistribusi merata, serta tidak disarankan mengaduk ASI.
Perlu diketahui bahwa warna ASI perah mungkin sedikit memiliki perbedaan tergantung dari diet atau makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui.
ASI beku yang dicairkan pun kemungkinan mempunyai bau atau konsistensi yang berbeda dari ASI yang baru diperah.
ASI yang tidak dihabiskan setelah dihangatkan tidak boleh digunakan ulang dan tidak disarankan membekukannya kembali.
Setelah bayi meminum ASI perah yang telah dicairkan, ini harus habis dalam waktu satu jam dan sisanya harus dibuang.
Itu tadi beberapa cara menghangatkan ASI perah yang perlu Moms perhatikan. Semoga informasi ini bisa membantu ya Moms untuk memberikan ASI secara optimal pada Si Kecil.