Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi. Namun, tidak semua ibu memiliki kesempatan untuk selalu menyusui bayinya secara langsung, terlebih bagi Moms yang harus pergi bekerja seusai melahirkan.
Oleh karena itu, memerah dan menyimpan ASI menjadi salah satu solusi agar Moms tetap bisa menyusui Si Kecil meski sedang bekerja. Bagaimana cara menyimpan ASI yang benar? Simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya.
Cara Menyimpan ASI Perah
Sesuai rekomendasi dari WHO, Unicef, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi sebaiknya diberikan ASI eksklusif selama enam bulan, kemudian proses menyusui dapat dilanjutkan hingga Si Kecil berusia 2 tahun. Namun, bagaimana jadinya jika Moms harus pergi bekerja setelah cuti melahirkan habis?
Tenang Moms, Si Kecil tetap bisa mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI meskipun ibu pergi bekerja. Caranya adalah dengan memerah ASI dan menyimpannya.
Perhatikan langkah-langkah berikut ini tentang cara menyimpan ASI yang benar:
- Cuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI. Pastikan juga alat pompa dan wadah untuk menampung ASI perah telah disterilkan dengan air panas yang mengandung sabun, dan tentunya sudah dibilas.
- Pilihlah wadah penyimpanan berbahan keras dan kedap udara agar ASI awet saat disimpan. Moms bisa memilih botol berbahan kaca, plastik keras, atau kantong plastik khusus menyimpan ASI. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa kantong plastik hanya bisa digunakan untuk menyimpan ASI perah dalam jangka waktu kurang dari 72 jam ya Moms.
- Simpan ASI perah dalam jumlah lebih sedikit, yakni sekitar 60 hingga 120 ml. Dengan demikian, Moms dapat memastikan tidak ada ASI yang terbuang jika Si Kecil tak menghabiskannya.
- Moms dapat menggabungkan ASI yang diperah pada hari yang sama dalam satu botol penyimpanan. Namun, dinginkan ASI dalam kulkas minimal selama 1 jam sebelum Moms menambahkannya ke dalam botol ASI yang sudah diperah sebelumnya. Sementara itu, ASI perah yang dipompa pada hari berbeda harus disimpan dalam wadah atau botol berbeda pula.
- Berilah label tanggal memerah ASI pada wadah tempat penyimpanan. Moms juga perlu menuliskan nama bayi pada botol/wadah penyimpanan jika ASI perah dititipkan di kulkas, freezer, atau lemari pendingin umum, misalnya di kantor, rumah sakit, atau tempat penitipan anak.
- Pastikan tidak mengisi wadah penyimpanan ASI perah dengan terlalu penuh. Sebab, ASI dapat mengembang saat beku atau disimpan di freezer.
- Saat akan memberikan ASI perah kepada Si Kecil, Moms bisa menghangatkannya dulu dengan meletakkan botol pada mangkuk berisi air hangat. Moms juga bisa meletakkan botol penyimpanan ASI di bawah air hangat yang mengalir. Namun, pastikan air hangat tidak menyentuh bibir botol penyimpanan ASI ya Moms. Selain itu, jika ASI dalam keadaan beku, sebaiknya simpan dulu di dalam kulkas bersuhu 4 derajat celcius selama semalaman untuk mencairkan ASI.
- Sebelum memberikan ASI perah kepada Si Kecil, Moms bisa mengocok atau menggoyangkan botol dengan lembut agar krimnya tercampur merata.
- Jangan menyimpan atau membekukan kembali ASI perah yang tidak habis diminum Si Kecil.
Baca Juga: Metode Pemberian MPASI yang Sesuai dengan Usia Anak
Panduan Menyimpan ASI di Kulkas, Freezer, dan Cooler Bag
Pada dasarnya, ASI perah dapat bertahan selama 6-8 jam di suhu ruang. Selain itu, Moms juga bisa menyimpan ASI perah di kulkas, freezer, atau cooler bag agar jauh lebih awet. Namun, ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan dalam penyimpanan ASI di kulkas, freezer, dan cooler bag.
- Cara Menyimpan ASI di Kulkas
Sebaiknya simpan ASI di bagian belakang kulkas atau freezer, bukan di bagian pintu kulkas. Moms juga harus memastikan bahwa suhu kulkas tidak lebih dari 4 derajat celcius. ASI perah yang disimpan dengan benar di dalam kulkas, dapat bertahan hingga lima hari. - Cara Menyimpan ASI di Cooler Bag
Saat Moms sedang tidak berada di rumah atau bepergian, cooler bag dapat menjadi solusi untuk menyimpan ASI perah. Namun, Moms perlu memastikan cooler bag dipenuhi es batu. Selain itu, pastikan botol atau wadah penyimpanan ASI bersentuhan dengan es batu sepanjang waktu di dalam cooler bag. Dengan suhu yang tepat, yakni -15 hingga 4 derajat celcius, ASI perah dapat bertahan selama 24 jam di cooler bag.3 - Cara Menyimpan ASI di Freezer
Jika ingin membuat ASI perah bertahan lebih lama, Moms dapat membekukannya di dalam freezer. Sebaiknya, simpan ASI di bagian paling belakang dalam freezer karena suhunya lebih stabil. ASI yang disimpan di freezer lemari es satu pintu dapat bertahan selama dua minggu. Sementara itu, jika disimpan pada freezer lemari es dua pintu, ASI perah awet hingga 3-6 bulan dan jika disimpan di freezer dengan pintu atas bisa bertahan 6-12 bulan.
Terakhir yang perlu Moms ingat adalah semakin lama ASI disimpan baik di kulkas maupun freezer, kandungan penting di ASI juga akan semakin menurun termasuk antioksidan, vitamin, dan nutrisi penting lainnya. Oleh karena itu Moms janga lupa untuk selalu cek persediaan ASI yang disimpan baik di kulkas maupun di freezer.
Itulah tadi beberapa tips cara menyimpan ASI perah yang bisa Moms lakukan ketika bekerja. Semoga informasinya membantu ya Moms.