Sebagian besar ibu hamil mengeluhkan kondisi keringat berlebih yang mereka alami. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami keringat berlebih pada trimester ketiga atau menjelang persalinan. Penting untuk diketahui bahwa tubuh kita memiliki mekanisme alami untuk menjaga suhu tubuh, yaitu dengan berkeringat. Ketika suhu tubuh meningkat, keringat akan keluar dan membantu mendinginkan tubuh kita melalui proses penguapan.
Berkeringat adalah kondisi normal yang dialami usai seseorang beraktivitas seperti olahraga atau berada dalam kondisi udara yang panas. Tetapi pada ibu hamil, berkeringat bisa terjadi sepanjang waktu, dan sering terjadi di malam hari.
Hal tersebut karena saat hamil, moms mungkin merasa udara lebih hangat dibandingkan biasanya dan banyak berkeringat. Kondisi ini disebabkan perubahan hormon dan peningkatan suplai darah ke kulit.
Pada trimester ketiga, janin akan memancarkan panas tubuh dan menyebabkan Moms merasa panas karena suhu kulit yang meningkat.
Penyebab Keringat Berlebih Saat Hamil
Ada beberapa hal yang menyebabkan keringat berlebih pada ibu hamil, yakni:
1. Perubahan Hormon
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan, termasuk peningkatan kadar estrogen dan progesteron. Perubahan kadar hormon selama kehamilan menjadi penyebab banyak gejala dan ketidaknyamanan kehamilan, termasuk sedikit peningkatan suhu tubuh dan bertambahnya keringat.
2. Meningkatnya Sirkulasi Darah
Antara minggu ke-6 dan ke-8 kehamilan, tubuh mulai memproduksi lebih banyak darah. Kondisi ini berlanjut terus hingga trimester ketiga dengan volume darah keseluruhan meningkat sekitar 50 persen.
Peningkatan darah yang besar ini memungkinkan sirkulasi antara rahim dan plasenta, sehingga memungkinkan nutrisi yang mencapai janin cukup , serta memastikan limbah dari plasenta dapat disaring dan dikeluarkan dari janin. Volume darah yang lebih banyak juga berperan sebagai kompensasi apabila kehilangan darah selama persalinan.
3. Metabolisme Meningkat
Tingkat metabolisme istirahat meningkat selama kehamilan sebagai akibat dari peningkatan massa tubuh, perubahan fisiologis terkait kehamilan, dan pertumbuhan janin.
Kenaikan BMR (basal metabolic rate) sekitar 5% pada trimester pertama, dan pada trimester dua dan tiga sekitar 12%.
Dampak perubahan metabolisme di masa kehamilan tersebut juga berkontribusi pada kenaikan suhu tubuh.
Baca Juga: Apa Itu Gut Brain Axis? Yuk, Simak di Sini!
4. Kenaikan Berat Badan
Saat hamil, berat badan ibu meningkat. Kebanyakan perempuan hamil berat badannya naik antara 10 kilogram hingga 12,5 kilogram, dengan kenaikan berat badan terbanyak setelah 20 minggu. Kenaikan berat badan kebanyakan selain karena pertumbuhan bayi, juga disebabkan karena tubuh Moms juga menyimpan lemak, untuk persiapan menyusui setelah bayi lahir.
5. Aktivitas Fisik
Saat Moms hamil, melakukan aktivitas fisik yang ringan juga bisa menyebabkan ibu berkeringat. Untuk itu disarankan agar Moms menghindari aktivitas terlalu berat yang dapat mengakibatkan keringat berlebihan.
6. Kecemasan
Sebanyak 30 persen perempuan hamil akan mengalami beberapa tingkat kecemasan. Sebagian kecil didiagnosis gangguan kecemasan dengan gejala yang lebih parah. Kecemasan memicu sistem saraf otonom yang mengirimkan aliran hormon stres dan memicu keringat.
7. Sakit
Sakit seperti demam atau flu yang meningkatkan suhu tubuh bisa membuat Moms berkeringat saat hamil. Ketika mengalami gejala demam, Moms sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
8. Hipertiroid
Hipertiroid adalah kondisi klinik dan biokimia yang disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon tiroid. Kondisi ini ditemukan kurang dari 1 persen dalam kehamilan dan banyak disebabkan oleh penyakit Graves. Gejalanya seperti cemas, berkeringat , berdebar dan sesak napas, sering juga ditemukan pada kehamilan normal.
9. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman tertentu memicu keringat berlebih, seperti makanan pedas, berminyak, berlemak, alkohol dan kafein.
Cara Mengatasi Keringat Saat Hamil
Moms, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi keringat berlebih saat hamil, di antaranya:
- Mengonsumsi cukup cairan sekitar 8-12 gelas atau 2,3 liter sehari untuk menggantikan cairan yang keluar dari keringat.
- Pilih pakaian yang nyaman dan menyerap keringat
- Mandi dengan air yang sedikit hangat agar tubuh terasa segar.
- Gunakan deodoran
- Jangan konsumsi makanan dan minuman yang bisa meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan badan berkeringat.
- Bawa kipas angin kecil saat pergi ke luar rumah.
- Bawa tisu basah untuk mendinginkan tubuh dengan cepat saat Moms berkeringat.
- Percikkan air sejuk ke wajah saat Moms terasa panas atau tempelkan kain dingin di kening.
- Jaga berat badan, jangan berlebihan, turuti saran dari dokter. Kelebihan berat badan beberapa kilogram saja bisa membuat Moms berkeringat.
Moms, keringat berlebih menjelang persalinan adalah sesuatu yang normal. Perubahan fisiologis tubuh selama kehamilan, termasuk perubahan hormonal, menyebabkan kondisi itu. Keringat berlebih biasanya terjadi di kehamilan trimester akhir.
Beberapa ibu hamil juga mengalami keringat berlebih di malam hari. Jika Moms mengalaminya, moms bisa mengatur suhu ruangan agar nyaman dan mengenakan pakaian yang nyaman saat tidur.
Kapan Harus ke Dokter Jika Mengalami Keringat Berlebih Menjelang Persalinan?
Jika Moms merasa tidak nyaman dengan kondisi keringat berlebih menjelang persalinan, Moms bisa menghubungi dokter. Misalnya, saat mengalami keringat berlebih Moms merasa gatal-gatal, suhu tubuh tinggi, gejala dehidrasi, sakit kepala, sangat tidak nyaman, atau terus-menerus berkeringat pada 6 minggu setelah bayi lahir, dan Moms merasa masalah ini sangat mengganggu dan serius.
Artikel Terkait