Setelah melahirkan, hal yang diharapkan para Moms adalah memberikan ASI untuk si Kecil. Sebab, ASI dapat membantu mendukung sistem kekebalan, perkembangan otak, dan kebutuhan nutrisi bayi Moms.
Namun tak dipungkiri, dalam perjalanan menyusui, produksi ASI Moms bisa berkurang atau sedikit.
Ada beberapa penyebab ASI sedikit, mulai dari masalah hormonal, pelekatan, hingga durasi menyusui.
Dalam artikel ini, kita akan membahas soal produksi ASI kurang, mulai dari penyebab ASI keluar sedikit hingga cara mengatasinya.
Penyebab ASI Sedikit
Ukuran lambung bayi hanya sebesar biji kacang polong atau marble ketika baru lahir dan akan bertambah besar seiring berjalannya usia. Selain itu, sifat ASI yang mudah tercerna dan membuat perut si Kecil cepat kosong. Karenanya, tidak heran kalau bayi lebih sering meminta menyusu di awal kehidupannya.
Pasokan ASI dianggap rendah ketika ASI yang diproduksi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan bayi. Kecukupan ASI dapat dinilai dari menimbang berat badan bayi secara teratur.
Bila kenaikannya masih sesuai dengan pertumbuhan yang normal, artinya bayi mendapat cukup ASI. Namun bila pertumbuhan bayi tidak sesuai usia dan mereka hanya kencing kurang dari enam kali dalam sehari, artinya kebutuhan ASI kurang.
Berikut beberapa penyebab ASI seret paling umum yang perlu Moms ketahui:
1. Jaringan kelenjar ASI yang tidak mencukupi
Stres bisa menjadi salah satu penyebab ASI keluar sedikit. Hal tersebut dipicu oleh adrenalin yang dilepaskan pada saat Moms stres akan menghambat pelepasan hormon oksitosin, yakni hormon yang berperan dalam kelancaran produksi ASI.
2. Dehidrasi
Untuk menghindari penyebab ASI berkurang, Ibu menyusui perlu memastikan asupan air putih yang cukup dan tidak dehidrasi agar produksi ASI lancar.
3. Masalah hormonal atau endokrin
Moms yang memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), tiroid rendah atau tinggi, diabetes, hipertensi (tekanan darah tinggi) atau masalah hormonal yang membuat sulit hamil juga bisa menjadi penyebab produksi ASI sedikit.
Pemakaian kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan penurunan suplai ASI karena kandungan estrogen dalam kontrasepsi ini dapat mengganggu kelancaran produksi ASI.
Masalah hormonal dapat membuat ASI kurang karena produksi ASI bergantung pada sinyal hormonal yang dikirim ke payudara.
Dalam beberapa kasus, pengobatan masalah hormonal dapat membantu Moms meningkatkan produksi ASI. Kunjungi konsultan laktasi untuk menemukan solusi dari kondisi spesifik Moms.
4. Pelekatan yang buruk
Salah satu penyebab paling umum pasokan ASI sedikit adalah pelekatan yang buruk. Jika bayi tidak menempel pada payudara dengan benar atau salah posisi pelekatan, ASI cenderung keluar lebih sedikit.
Perubahan posisi menyusui dapat membuat perbedaan besar dalam efisiensi pelekatan dan kenyamanan menyusui.
5. Jarang menyusui
Jarang memberikan ASI kepada bayi juga menjadi alasan umum penyebab ASI keluar sedikit saat dipompa.
Sebagian besar bayi baru lahir menyusu setiap 2 hingga 3 jam sekali. Semakin sering Moms menyusui si Kecil, semakin payudara akan terangsang untuk memproduksi lebih banyak ASI.
6. Durasi menyusui yang singkat
Jika Moms menyusui bayi dalam waktu singkat, kurang dari 5 menit di setiap sisi, itu akan membuat payudara tidak memproduksi ASI maksimal. Inilah yang menjadi penyebab ASI tiba-tiba sedikit.
Semakin sering menyusui dapat membantu meningkatkan suplai ASI dan melatih bayi mengisap serta menelan.
Baca Juga: 8 Tanda Bayi Cukup ASI yang Perlu Diketahui
Cara Meningkatkan Produksi ASI
Kunci untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan sering melakukan stimulasi dan mengosongkan payudara.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI Moms:
- Sering menyusui, dua hingga tiga jam sekali dalam waktu 24 jam. Saat malam hari, Moms mungkin perlu membangunkan si Kecil untuk menyusu atau bayi sudah bangun untuk meminta susu.
- Pastikan pelekatan sudah tepat dan bayi Moms dapat mengisap serta menelan.
- Saat Moms melihat si Kecil sudah tidak sering menelan, coba pindahkan posisi menyusui ke payudara yang lain. Cara ini juga membantu memastikan pengosongan payudara dengan lebih efisien.
- Memompa atau memerah ASI di antara sesi menyusui juga dapat meningkatkan suplai ASI Moms.
- Pemijatan payudara sebelum menyusui dapat membantu mendorong ASI keluar.
- Selain itu, hal terpenting yang harus dilakukan adalah Moms cukup istirahat, mengonsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan produksi ASI, dan minum cukup cairan karena air merupakan komposisi paling banyak yang terkandung dalam ASI.
Itu tadi beberapa penyebab ASI sedikit dan cara mengatasinya yang bisa Moms praktikkan di rumah. Semoga informasinya membantu ya, Moms!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. (2022, 11 April). How much and how often to breastfeed. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/breastfeeding/how-much-and-how-often.html
IDAI. (2013, 23 Agustus). ASI Kurang. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-kurang
The Royal Women's Hospital. (n.d.). Low milk supply. https://www.thewomens.org.au/health-information/breastfeeding/breastfeeding-problems/low-milk-supply
Today's Parent. (2023, 17 Maret). 10 reasons for low milk supply when breastfeeding. https://www.todaysparent.com/baby/breastfeeding/10-reasons-for-low-milk-supply-when-breastfeeding/
United States Department of Agriculture. (n.d.). Low milk supply. https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/low-milk-supply
Verywell Family. (2022, 26 Januari). Common causes of low breast milk supply. https://www.verywellfamily.com/common-causes-of-low-breast-milk-supply-431846