Gumoh seringkali menjadi momok bagi orang tua baru. Namun, tahukah Moms bahwa gumoh sebenarnya adalah hal yang umum terjadi pada bayi? Terkadang sebagian bayi sering gumoh pada saat tertentu, misal sehabis makan atau menyusu. Sebenarnya kenapa bayi sering gumoh, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasannya berikut ini!
Penyebab Bayi Sering Gumoh
Sebelum bahas mengenai penyebabnya, perlu Moms ketahui gumoh adalah aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan dan dikeluarkan melalui mulut. Isi yang keluar saat gumoh beragam, mulai dari air liur, asam lambung, makanan, asam pankreas, dan empedu.
Menurut informasi dari laman Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) sekitar 25% bayi di Indonesia diketahui mengalami gumoh lebih dari 4 kali selama bulan pertama. Selanjutnya sampai usia 3 bulan, bayi mengalami gumoh 1 – 4 kali per hari. Kejadian bayi sering gumoh dan cegukan biasanya terjadi hingga usia 1 tahun.
Pada umumnya bayi gumoh setelah menyusu atau mengonsumsi makanan. Hal ini dikarenakan ukuran lambung bayi masih kecil dan tidak dapat menampung banyak cairan. Selain itu, gerakan seperti melompat atau duduk, dapat memaksa katup antara kerongkongan dan lambung terbuka, sehingga sebagian makanan yang baru saja dikonsumsi oleh bayi bisa kembali naik.
Apa Beda Bayi Gumoh dan Muntah?
Berbeda dengan gumoh, yang terjadi saat susu mengalir dengan sendirinya, kondisi bayi muntah akan berbeda karena tampak bayi terlihat berusaha atau mengejan untuk mengeluarkan susu. Muntah pada bayi biasanya ditandai dengan gerakan perut dan rasa tidak nyaman. Sebagian besar kejadian muntah bayi dipicu karena ada masalah kesehatan. Contohnya gejala dari penyakit seperti refluks asam lambung (GERD), penyumbatan usus, infeksi telinga, infeksi usus, infeksi paru-paru, atau radang otak.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Perbedaan Susu Bubuk dan UHT di Sini!
Hal-hal yang Perlu Diwaspadai Saat Bayi Gumoh
Meskipun gumoh pada bayi umumnya tidak menjadi masalah serius, ada beberapa kondisi kesehatan dengan gejala gumoh yang perlu diwaspadai:
- Gastroesophageal reflux (GERD). Gumoh yang bersifat ringan adalah hal normal pada bayi. Namun jika gumoh berlebihan atau terus menerus terjadi, itu bisa menjadi tanda ada masalah GERD. Jadi saat gumoh pada Si Kecil terus meningkat atau disertai dengan gejala lain seperti kesulitan makan, kembung, atau gangguan kecemasan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.
- Aerophagia. Gangguan medis ini adalah kondisi saat bayi menelan udara lebih banyak dari biasanya sehingga mengakibatkan gumoh. Untuk itu pastikan Moms menempatkan bayi dalam posisi yang benar selama menyusu.
- Overstimulasi. Bayi yang digendong sambil digoyang terlalu aktif setelah makan juga dapat memicu gumoh. Untuk itu sebaiknya, hindari mengajak Si Kecil bermain terlalu aktif selama sekitar 20 hingga 30 menit setelah makan atau menyusu.
Penting untuk memerhatikan frekuensi dan karakteristik gumoh bayi. Jika frekuensi gumoh terlalu sering dan berubah menjadi muntah dengan kontraksi otot perut bayi, Moms perlu segera memeriksakan ke dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.
4 Cara Mengantisipasi Bayi Sering Gumoh
- Berikut ini beberapa langkah yang bisa Moms terapkan untuk mengantisipasi bayi sering gumoh dan meminimalkan ketidaknyamanannya.Hindari memberi ASI atau makan berlebihan. Menyusui atau memberi MPASI terlalu banyak atau terlalu cepat dapat memicu gumoh. Jadi sebaiknya berikan dalam jumlah kecil namun sering.
- Lakukan burping atau tepukan lembut di punggung bayi agar sendawa, setelah Si Kecil menyusu atau makan. Cara ini untuk mengeluarkan udara yang terperangkap di perut bayi dapat membantu untuk mengurangi gumoh.
- Batasi aktivitas setelah Si Kecil menyusu atau makan dan posisikan bayi dalam posisi tegak. Menekan perut bayi setelah makan dapat memicu gumoh. Sebaiknya, tunda aktivitas aktif setelah makan untuk beberapa saat.
- Perhatikan pola makan karena berpengaruh pada ASI. Saat Moms mengonsumsi susu sapi dan kedelai, hal ini bisa memicu gumoh lebih sering pada bayi dengan alergi tertentu. Untuk itu sebaiknya, kenali sensitivitas atau alergi pada Si Kecil dan disesuaikan dengan asupan makanan agar ASI tidak memicu alergi tersebut.
Setelah menyimak bahasan kenapa bayi sering gumoh, semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Moms mengenai penyebab gumoh dan cara mengatasinya dan menjaga tumbuh kembang Si Kecil optimal.
Source:
IDAI. Gumoh pada Bayi. Retrieved 29/2/2024 from https://idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/gumoh-pada-bayi
IDAI. Bedanya Gumoh dan Muntah pada Bayi. Retrieved 29/2/2024 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bedanya-%E2%80%98gumoh%E2%80%99-dan-muntah-pada-bayi
AAP. Why Babies Spit Up. Retrieved 29/2/2024 from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Why-Babies-Spit-Up.aspx