Sejak masa MPASI hingga mengonsumsi makanan keluarga, secara tidak langsung Si Kecil sudah membentuk pola makannya sendiri, loh Moms! Studi menunjukkan pola makan Si Kecil dapat memengaruhi kesehatannya sejak kecil hingga ia dewasa kelak Salah satu penyebabnya adalah karena pola makan yang terbentuk sejak kecil akan terbawa hingga ia dewasa. Saat kecil, anak belajar apa yang harus dimakan, bagaimana cara memakannya, dan bagaimana rasa alami setiap makanan dan pentingnya membatasi konsumsi gula pada Si Kecil.
Meski terdengar sepele, penting bagi Si Kecil untuk mengenal rasa alami makanan dan membentuk pola makan yang bergizi seimbang. Jika Si Kecil lebih akrab dengan rasa manis berlebihan dari gula tambahan, ia berpotensi membentuk pola makan yang juga tinggi gula tambahan. Si Kecil juga akan cenderung menghindari makanan yang kurang akrab di lidah misalnya sayur dan buah. Karena itu, perlunya membatasi konsumsi gula pada anak. Padahal, pola makan yang tinggi gula tambahan serta rendah konsumsi sayur dan buah pada balita dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung di kemudian hari.
Penyebab Tingginya Asupan Gula pada Si Kecil
Oleh karena itu, Moms bisa membantu Si Kecil membentuk pola makan yang lebih sehat dengan cara membiasakannya mengonsumsi beraneka ragam makanan yang bergizi seimbang dan membatasi konsumi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan seperti sukrosa. Sukrosa adalah salah satu jenis gula yang biasanya ditambahkan pada proses pengolahan makanan atau minuman.7,8 Sukrosa biasanya terbuat dari gula tebu atau gula bit yang dibentuk menjadi gula pasir, gula bubuk, maupun gula cokelat (brown sugar).
Pasti Happy Parents bertanya-tanya, “Mengapa Si Kecil harus membatasi konsumsi gula tambahan seperti sukrosa?”. Penelitian membuktikan sejak usia tiga tahun, mayoritas anak cenderung mengonsumsi setidaknya satu kali minuman atau makanan manis dalam sehari. Konsumsi gula tambahan mereka pun mencapai 15% dari total energi harian. Kecenderungan ini tidak sehat untuk Si Kecil karena WHO membatasi asupan gula tambahan di angka 10% dari total energi harian atau setara dengan 33-35g (3 sendok makan) gula per hari bagi anak usia 1-5 tahun.
Sebagian besar gula tambahan ini berasal dari makanan atau minuman manis. Semakin tinggi tingkat konsumsinya, semakin rendah kualitas asupan gizi Si Kecil sehingga berpotensi mengganggu tumbuh kembangnya. Selain itu, konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko Si Kecil mengalami karies gigi.
Happy Parents tidak perlu khawatir, ada jenis gula lain yang bisa menjadi alternatif yang lebih sehat bagi Si Kecil, yaitu laktosa. Laktosa merupakan gula alami yang terdapat di dalam susu. Penelitian membuktikan bahwa kandungan laktosa pada susu dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus sehingga secara tidak langsung laktosa dapat membantu mengoptimalkan kesehatan pencernaan Si Kecil. Selain itu, laktosa memiliki indeks glikemik dan tingkat kemanisan yang lebih rendah dibandingkan sukrosa, sehingga konsumsi laktosa dapat menurunkan risiko Si Kecil mengalami kelebihan berat badan dan karies gigi.
Oleh karena itu, yuk Moms, kita bantu Si Kecil membentuk pola makan yang sehat dengan cara membatasi konsumsi gula tambahan sejak dini. Selain melakukan tips-tips di atas jangan lupa juga untuk rutin berikan Si Kecil LACTOGROW formula baru, kini dengan 0 gram sukrosa serta dilengkapi probiotik L.reuteri dan serat pangan. Perut yang sehat awal dia Grow Happy!