Menantikan kelahiran buah hati menjadi salah satu momen mendebarkan sekaligus menyenangkan. Banyak yang bisa dipelajari oleh ibu hamil selama menunggu masa persalinan tiba, salah satunya terkait persiapan menyusui.
Pentingnya Menyusui
Menyusui menjadi suatu proses panjang yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil.
Di awal kehidupannya, bayi belum dapat mengonsumsi makanan padat sehingga kebutuhan nutrisinya hanya dapat diberikan melalui makanan cair, yaitu ASI.
Air susu ibu (ASI) secara eksklusif pun disarankan oleh WHO, UNICEF, IDAI, maupun Kemenkes RI untuk diberikan kepada bayi selama enam bulan, dan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.
Untuk itu, Moms dapat mempersiapkannya agar proses menyusui bisa berjalan lancar.
Tak jarang ibu menyusui akan menemukan berbagai kendala, seperti ASI seret, payudara bengkak, hingga puting lecet.
Dengan melakukan persiapan sejak kehamilan, diharapkan dapat membantu ibu mengatasinya sehingga mengurangi risiko gagal menyusui.
Persiapan Menyusui
1. Mencari informasi tentang menyusui
Sesaat setelah proses persalinan, Moms akan diminta untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) pada bayi. IMD akan membantu keberhasilan saat proses menyusui nantinya.
Moms perlu mencari tahu tentang posisi-posisi menyusui, memerah ASI, hingga menyimpan ASI dengan benar sejak masa kehamilan agar lebih mudah melakukan IMD nantinya.
Moms juga bisa mempelajari cara mencegah dan mengatasi berbagai masalah yang bisa timbul selama menyusui, seperti payudara keras dan nyeri, puting lecet, hingga infeksi payudara.
2. Merawat payudara
Merawat payudara wajib dilakukan sejak masa kehamilan. Moms dapat melakukan pembersihan payudara setiap kali mandi.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan bentuk puting Moms. Jika menemukan permasalahan, dapat mengkonsultasikannya dengan dokter atau konsultan laktasi agar bisa ditangani sebelum melahirkan.
3. Persiapan nutrisi
Moms bisa mengonsumsi makanan tinggi protein seperti susu, daging, dan ikan, serta makanan tinggi lemak dan mikronutrien lainnya. Nutrisi yang baik akan berpengaruh pada kelancaran keluarnya ASI lho.
4. Lingkungan suportif
Menyusui akan semakin mudah saat lingkungan sekitar turut mendukung kelancarannya. Dalam hal ini, Moms dapat mengkomunikasikan niat menyusui ke pasangan, keluarga, maupun pengasuh anak.
Jika dirasa perlu, Moms dapat mengajak pasangan mengikuti konseling laktasi dan melibatkannya dalam persiapan menyusui sebelum melahirkan.
Suasana yang kondusif dan suportif akan mendukung ibu lebih relaks, menghindari rasa stres, yang tentunya membuat produksi ASI menjadi lancar.
5. Ibu pekerja
Memerah ASI dan menyimpannya di kulkas sangat membantu proses menyusui anak bagi para ibu pekerja. Untuk itu, bagi Working Moms, mempelajari teknik memerah dan menyimpan ASI juga perlu dilakukan sejak masa kehamilan.
Beberapa hal yang perlu dipelajari misalnya seberapa sering perlu memerah ASI, teknik yang digunakan, peralatan yang dibutuhkan, hingga cara menyimpan ASI perah agar tidak rusak.
6. Pijat payudara
Memijat payudara memiliki banyak manfaat, salah satunya memudahkan payudara dalam memproduksi ASI.
Pijat payudara membuat peredaran darah berjalan lancar dan mengurangi kelenjar susu yang mengendap di saluran ASI dalam payudara. Pijat payudara dapat dilakukan sejak masa kehamilan lho, Moms!
Pada masa menyusui, pemijatan payudara juga bisa meredakan pembengkakan yang biasa terjadi pada ibu menyusui.
Baca Juga: Stimulasi Janin saat Hamil
Langkah Pijat Payudara untuk Persiapan Ibu Menyusui
Dengan teknik pemijatan yang benar, kemungkinan besar akan membuat ASI keluar dengan sendirinya dalam jumlah yang cukup banyak. Langkah-langkah memijat payudara sebagai berikut:
- Cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir
- Letakkan tangan pada payudara bawah bagian kiri dan tangan lainnya menekan payudara bagian atas
- Gerakkan secara maju mundur pelan dan lembut. Jika tangan kiri bergerak maju maka tangan kanan bergerak mundur
- Letakkan kedua telapak tangan di bagian depan payudara kemudian gerakkan satu ke atas dan satu ke bawah
- Ulangi sampai dengan 15-20 kali
- Buat gerakan melingkar sekitar puting susu sebanyak 15-20 kali
- Urut perlahan mulai dari arah bawah hingga mengerucut ke bagian puting
- Gunakan ujung ibu jari dan jari telunjuk untuk memelintir pelan puting susu hingga beberapa kali.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal, setelah pemijatan, lakukan pembersihan menggunakan air hangat. Kemudian, Moms dapat menyusui secara langsung maupun memompa ASI.
Hal ini juga bisa dilakukan pada masa kehamilan. Namun, Hal yang berbeda dalam cara pijat payudara saat hamil untuk persiapan menyusui adalah jangan menekan terlalu kuat dan berhenti jika merasa sakit. Selain itu, hindari memijat area puting karena dapat memicu kontraksi.
Setelah Si Kecil lahir, berikan ASI eksklusif dari bayi lahir sampai usia enam bulan, diikuti dengan pemberian MPASI yang aman dan tepat saat bayi berusia enam bulan.
Demikian beberapa persiapan menyusui yang bisa Moms lakukan sejak awal kehamilan. Semoga bermanfaat ya, Moms!