Parenting Corner

Moms Perlu Tahu, Berikut Cara Mencegah Persalinan Prematur

16 March 2023

cegah persalinan prematur

Kebanyakan bayi lahir tidak jauh dari hari perkiraan lahir (HPL), yaitu 37-40 minggu sejak ahripertama haid terakhir (HPHT). Namun tak jarang, beberapa bayi lahir lebih cepat sebelum 37 minggu atau lahir prematur

Namun, bayi yang lahir premature memiliki sejumlah risiko, mulai dari masalah kesehatan, kecacatan, hingga kematian. 

Bayi lahir prematur yang bertahan hidup cenderung memiliki masalah kesehatan seperti masalahpernapasan, pencernaan, sistem imun, hingga pendarahan di otak. Selain itu, masalah jangkapanjang yang mungkin dialami bayi prematur adalah perkembangan yang tidak optimal, termasuk risiko prestasi rendah di sekolah.

Secara umum, tingkat kematian pada bayi dapat dikurangi dengan meningkatkan perawatan yang berkualitas selama masa kehamilan, proses persalinan dan perawatan bayi dengan prematur.

Kenapa Bayi Lahir Prematur?

Ada beberapa penyebab persalinan prematur yang paling sering terjadi, seperti: 

  • Moms memiliki masalah kesehatan seperti diabetes atau pre-eklampsia
  • Moms mengonsumsi alkohol, merokok selama hamil, atau stres selama hamil
  • Masalah pada leher rahim
  • Kehamilan kembar
  • Moms memiliki masalah dengan plasenta
  • Ketuban pecah dini

Lalu, bagaimana cara mencegah bayi lahir prematur?

Special Care

Cara Mencegah Bayi Lahir Prematur

Persalinan prematur tidak selalu dapat dicegah. Namun tenang saja, Moms, ada beberapa halyang bisa dilakukan selama masa kehamilan untuk menghindari bayi lahir sebelum 37 minggu.

Mencegah kelahiran prematur masih jadi tantangan berat karena ada banyak penyebab kelahiranprematur, faktor pemicunya mungkin kompleks, dan edukasi tentang hal ini masih minim. 

Namun, ibu hamil dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu mengurangirisiko kelahiran prematur dan meningkatkan kesehatan mereka secara umum. Berikut beberapatips mencegah bayi prematur :

- Berhenti merokok dan hindari alkohol dan obat-obatan

- Dapatkan perawatan prenatal segera setelah Moms mengetahui tanda kehamilan, dan selama kehamilan.

- Cari pertolongan medis untuk setiap tanda peringatan atau gejala persalinan prematur.

- Konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya tentang penggunaanpengobatan progesteron jika Moms pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya. 

- Cara lain mencegah bayi lahir prematur yang dapat dilakukan wanita dan pasangannyauntuk mengurangi risiko kelahiran prematur adalah menunggu setidaknya jarak 18 bulandari kehamilan sebelumnya. 

Baca Juga: Bagaimana Pemberian ASI untuk Bayi Prematur? Simak di Sini!

 

Menghitung Usia Koreksi Bayi Prematur

Menghitung usia koreksi bayi prematur penting dilakukan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai usianya. Begini caranya:

1. Hitunglah usia bayi Moms saat lahir sejak kelahiran (dalam hitungan minggu)

2. Kurangi usia tersebut dengan jumlah minggu yang kurang jika bayi lahir sesuai HPL.

Sebagai contoh, bayi Moms lahir di usia kehamilan 34 minggu. Artinya, bayi Moms masihkurang 6 minggu (dari 40 minggu) untuk lahir cukup bulan.

Jika usia bayi Moms saat ini  7 bulan (28 minggu), maka usia bayi Moms sebenarnya adalah 28 minggu-6 minggu=22 minggu atau 5 ½ bulan.

Tujuan menghitung usia koreksi adalah untuk mengetahui kesesuaian tahapan perkembanganbayi prematur yang pastinya berbeda dari bayi cukup bulan.

Misalnya, mengembangkan otak dan sistem saraf yang belum cukup matang dibanding bayi yang lahir cukup bulan.

Tentu saja, Moms juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi(obgyn). Dari konsultasi, Moms akan mendapatkan saran yang personalized dan terukur.

Bagaimanapun juga, cara mencegah bayi lahir prematur bukan sekedar soal untung-untungan, tapi pencegahan bisa dilakukan secara scientific-based dan konsistensi saat Moms menjalankannya.

Setelah Si Kecil lahir, berikan ASI eksklusif dari bayi lahir sampai usia enam bulan, diikutidengan pemberian MPASI yang aman dan tepat saat bayi berusia enam bulan.


“Special



Bagikan : Facebook WhatsApp