Setiap ibu hamil pasti mengharapkan bayi dalam kandungannya dapat lahir tepat waktu dan dalam keadaan sehat. Namun terkadang, ada kalanya bayi harus lahir lebih cepat dari waktu yang diperkirakan, atau yang juga disebut sebagai prematur.
Bayi lahir prematur lebih berisiko mengalami sejumlah gangguan kesehatan karena fungsibeberapa organnya belum sempurna, salah satunya yakni penyakit kuning.
Lalu apa yang harus dilakukan jika mengalami bayi prematur kuning? Apa saja faktor yang menjadi penyebabnya? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Kelahiran Prematur
Kelahiran bayi disebut normal apabila usia kandungan telah mencapai 37. Apabila bayi lahirsebelum rentang waktu tersebut maka disebut bayi lahir kurang bulan atau prematur.
Bayi lahir prematur memiliki risiko tinggi terhadap morbiditas dan mortalitas akibat fungsi organ yang belum sempurna saat dilahirkan, salah satu contohnya adalah penyakit kuning.
Penyakit kuning terjadi karena adanya penumpukan bilirubin, hasil proses penghancuran seldarah merah yang berlebih di dalam tubuh. Kondisi ini ini juga disebut hiperbilirubinemia.Penyakit kuning ini sering ditemukan pada sekitar 60% bayi baru lahir yang sehat dengan usiagestasi > 35 minggu.
Faktor Risiko Kelahiran Prematur
Penyebab khusus kelahiran prematur belum diketahui pasti, namun ada beberapa kondisi yang bisa menjadi faktor risiko, di antaranya:
- Pernah melahirkan prematur sebelumnya
- Bayi kembar
- Masalah dengan rahim, leher rahim atau plasenta
- Ibu hamil merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang
- Infeksi, terutama di cairan ketuban dan saluran kelamin bagian bawah
- Ibu dengan penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes
- Riwayat keguguran dan aborsi
- Cedera fisik atau trauma
Faktor Penyebab Bayi Prematur Kuning
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan bayi baru lahir mengalami penyakit kuning, di antaranya kelahiran prematur, perbedaan golongan darah bayi dengan ibu, kekurangan cairan, infeksi, kekurangan enzim, gangguan sistem pencernaan, dan kekurangan nutrisi.
Penyebab bayi prematur kuning utamanya adalah kondisi organ hati yang belum berkembangsecara sempurna saat bayi lahir, sehingga belum mampu mengeluarkan zat bilirubin denganmaksimal.
Baca Juga: Bagaimana Pemberian ASI untuk Bayi Prematur? Simak di Sini!
Cara Merawat Bayi Lahir Prematur Kuning
Bayi prematur kuning lebih berisiko memiliki kadar bilirubin tinggi, sehingga kemungkinanbesar memerlukan penanganan khusus.
Beberapa cara mengatasi bayi prematur kuning di antaranya:
1. Memberikan ASI secara rutin
Pada bayi dengan penyakit kuning, Moms dianjurkan memberikan MPASI bayi prematur dan ASI secara rutin agar zatbilirubin dapat dikeluarkan melalui kotoran. Intensitas menyusui bayi prematur kuning disarankan 8-12 kali sehari.
2. Fototerapi
Yakni prosedur penyinaran tubuh bayi dengan lampu atau selimut khusus yang disebut bili-light atau bili-blanket. Terapi ini bertujuan mengeluarkan kelebihan bilirubin dalam tubuh bayi.
3. Transfusi darah
Jika kadar bilirubin dalam darah bayi masih tinggi setelah fototerapi, cara merawat bayi prematuragar tidak kuning berikutnya adalah transfusi darah, yakni dengan mengganti darah bayi dengandarah yang mengandung kadar bilirubin normal.
Berikan ASI eksklusif dari bayi lahir sampai usia enam bulan, diikuti dengan pemberian MPASI bayi prematur yang aman dan tepat saat bayi berusia enam bulan.
Demikian Moms, ulasan mengenai kondisi bayi prematur kuning, mulai dari faktor penyebab hingga cara merawat dan jenis MPASI bayi prematur yang lezat. Serta jangan lupa untuk tetap rutin memeriksakan bayi prematur ke Dokter Anak kesayanga. Semoga informasi bayi prematur kuning dan informasi pentingnya ASI serta MPASI bayi prematur ini bermanfaat, ya Moms!
Source
[1] Pemberian ASI pada Bayi Lahir Kurang Bulan. (n.d.). IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-asi-pada-bayi-lahir-kurang-bulan
[2] Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (n.d.). Direktorat JenderalPelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/603/perawatan-bayi-prematur
[3] Kemenkes (n.d.). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1046/asi-eksklusif
[4] Indikasi Terapi Sinar pada Bayi Menyusui Yang Kuning. (n.d.). IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/indikasi-terapi-sinar-pada-bayi-menyusui-yang-kuning
[5] Premature birth - Symptoms and causes. (2021, April 14). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-birth/symptoms-causes/syc-20376730
[6] Rumah Sakit dengan Pelayanan Berkualitas. (n.d.). Rumah Sakit denganPelayanan Berkualitas - Siloam Hospitals. https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/penyebab-bayi-kuning
[7] Penyakit Kuning Pada Bayi. (2022, March 16). Hermina Hospitals. https://www.herminahospitals.com/id/articles/penyakit-kuning-pada-bayi-f6d61413-5c7e-410c-8f4f-1cba3e85af8d.html
[8] Kemenkes. (n.d.). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/593/kenalan-yuk-dengan-hiperbilirubinemia-neonatus-kuning-bayi-baru-lahir
Artikel Terkait