Parenting Corner

Pertolongan Pertama ketika Terjadi Diare pada Anak

18 August 2022

Pertolongan Pertama Diare pada Anak

Diare dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Namun, perlu dipahami bahwa diare juga dapat menyerang anak-anak dan gejalanya bisa lebih parah. 

Diare merupakan kondisi gangguan kesehatan yang menyebabkan seseorang buang air besar lebih sering dan lebih encer. Biasanya setelah buang air besar dan encer terjadi lebih dari tiga kali dalam sehari. 

Mengenal Diare Anak 

Diare pada anak umumnya disebabkan oleh virus penyebab gastroenteritis yang mudah menular. 

Gastroenteritis adalah penyakit radang usus akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit.1 Penyebab gastroenteritis yang paling umum adalah rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus. 

Diare yang ditimbulkan radang usus membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, antara satu minggu hingga 10 hari. Biasanya, diare yang dialami anak disertai dengan muntah dan disertai demam.  

Special Care

Pertolongan Pertama pada Diare Anak 

Saat diare disertai muntah, cairan tubuh akan banyak keluar. Kondisi ini berisiko menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi perlu diwaspadai karena jika tidak ditangani dapat berakibat fatal. 

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan saat anak yang menderita diare menunjukkan tanda-tanda dehidrasi? Berikut pertolongan pertama yang bisa Moms lakukan! 

1. Jaga asupan cairan si Kecil 

Kunci utama menghindarkan anak dari dehidrasi adalah memastikan asupan cairan terpenuhi. Saat dehidrasi, berarti tubuh kehilangan banyak cairan. Dehidrasi saat diare dapat menurunkan berat badan hingga lebih dari 3%.

2. Berikan larutan oralit dan makanan berair 

Oralit berfungsi mengganti cairan yang keluar selama diare. Bila si Kecil muntah setelah minum oralit, tunda dulu sebentar lalu berikan kembali sedikit demi sedikit. 

Selain oralit, Moms dapat memberi makanan berair untuk menambah cairan tubuh. Bisa dengan sup atau sayur berkuah. 

3. Hindari teh atau soda 

Walaupun anak dianjurkan banyak minum saat diare, namun ada minuman yang sebaiknya dihindari, yaitu teh dan minuman bersoda. 

Teh mengandung kafein yang membuat feses menjadi lunak. Kafein juga bersifat diuretik atau dapat meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh bersama urine. Alasan yang sama untuk menghindari minuman bersoda saat diare.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan untuk Anak Diare 

Bahaya Diare pada Anak yang Tidak Tertangani 

Jika dibiarkan dan tidak tertangani dengan baik, diare yang berujung dehidrasi bisa berakibat fatal. Padahal, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi saat diare. Hal itu menyebabkan kondisi mereka memburuk lebih cepat. 

WHO mencatat diare sebagai penyebab utama kedua kematian pada anak balita dan bertanggung jawab terhadap kematian sekitar 525.000 anak di seluruh dunia setiap tahunnya. 

Selain muntah dan dehidrasi, anak-anak yang mengalami diare biasanya juga merasakan sakit perut, demam tinggi, serta kehilangan selera makan.

Si Kecil juga mungkin tampak lemas dan terkadang tidak mau makan dan minum. Hal ini tentu membuat khawatir karena takut si Kecil mengalami kekurangan zat gizi.

Maka dari itu, meski nafsu makan si Kecil berkurang, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya harus tetap diperhatikan. 

Berikan makanan dalam porsi kecil tapi lebih sering, misalnya setiap 3-4 jam. Hal itu dilakukan demi tetap memenuhi kebutuhan zat gizi si Kecil selama diare. 

Nutrisi Masa Pemulihan Diare pada Anak 

Tak hanya selama diare, asupan nutrisi anak juga harus diperhatikan saat masa pemulihan. Jika anak masih tidak nafsu makan, tidak ada salahnya memberi susu anak susah makan. 

Biasanya si Kecil mulai susah makan ketika usia 3 tahun karena mulai bisa memilih makanan yang disukai dan tidak. Pemberian susu yang bagus untuk anak 3 tahun yang susah makan dapat menjadi alternatif solusi. 

Anak yang susah makan berisiko kekurangan nutrisi untuk pertumbuhan. Maka dari itu susu penambah nutrisi untuk anak 3 tahun yang susah makan dapat diberikan kepada si Kecil. 

Moms bisa memberikan LACTOGROW 3 untuk si Kecil karena tinggi protein, kalsium, vitamin, mineral, serta minyak ikan & omega 3 & 6.  

LACTOGROW dapat dikonsumsi setiap hari untuk bantu melengkapi kebutuhan nutrisi harian. Selain itu, LACTOGROW 3 juga mengandung Lactobacillus reuteri. Menurut penelitian, probiotik L. reuteri efektif sebagai terapi bagi penderita diare rotavirus akut pada anak-anak.7  

LACTOGROW 3 untuk anak usia 1-3 tahun tersedia dalam varian rasa Original, Madu, dan Vanilla. Sementara LACTOGROW 4 tersedia dalam varian rasa Madu dan Vanilla. 

Demikian penjelasan tentang pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terjadi diare pada anak. Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms! 


Sources

  1. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241  
  2. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/vomiting-with-diarrhea/  
  3. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320124#drinks-to-avoid  
  4. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease  
  5. https://www.healthdirect.gov.au/diarrhoea-in-children  
  6. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-memberi-makan-anak-saat-sedang-diare  
  7. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/9144122/   

“Special



Disclaimer

Penggunaan madu pada setiap produk LACTOGROW untuk anak diatas satu tahun telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Kecil.

Bagikan : Facebook WhatsApp