Selama usia bulan-bulan awal bayi Anda, pola tidurnya mungkin tidak dapat diprediksi, dan kemungkinan dia akan terbangun beberapa kali pada malam hari. Saat bayi telah tumbuh sehat di usia enam bulan, dia akan dapat mulai terlelap lebih lama pada malam hari. Sejalan dengan perkembangan dan bertambahnya aktivitas si kecil di siang hari, ia dapat mulai memiliki siklus tidur yang teratur.
Konsistensi adalah kunci dalam waktu tidur dan rutinitas tidur. Mengikuti pola yang serupa sebelum tidur akan membantu si kecil mendapat waktu tidur yang cukup.
Terlebih lagi, penelitian baru-baru ini juga menunjukkan bahwa bayi dan anak-anak yang tidak mendapat waktu tidur yang cukup dapat bertumbuh menjadi anak-anak dengan pola makan yang berkualitas rendah. Pada salah satu penelitian, anak-anak yang mendapat tidur yang cukup (selama masa balita hingga kanak-kanak) makan lebih lahap dan minum minuman manis secukupnya saja. Dengan adanya hubungan antara kurang tidur dan kecenderungan nutrisi tidak sehat dalam jangka panjang, penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan tidur yang cukup secara teratur.
Menunggu sampai bayi Anda tertidur lelap sebelum memindahkannya ke tempat tidurnya bukanlah ide yang bagus. Bayi yang ditempatkan di tempat tidurnya ketika ia mengantuk, meski masih terjaga, dianggap akan lebih mudah belajar untuk terlelap sendiri. Tentu hal ini mungkin tidak langsung terjadi pada saat pertama kali, atau bahkan di waktu-waktu berikutnya, tetapi hal ini cukup layak dicoba guna mencari pendekatan untuk mendorong si kecil belajar bagaimana agar dapat tertidur sendiri. Ibu yang telah mencoba latihan tidur semacam ini selama beberapa bulan terakhir mungkin telah mendapatkan manfaatnya saat ini, yaitu saat sang buah hati dapat tidur dengan sendirinya. Jika ini merupakan hal yang baru bagi Anda dan buah hati Anda, masih ada waktu bagi Anda untuk membantu bayi Anda mendapatkan tidur yang cukup. Lihat 13 tip untuk tidur lelap untuk petunjuk lebih lanjut.
Tidur dan pertumbuhan
Para ahli sepakat bahwa tidur yang cukup berhubungan dengan pertumbuhan yang sehat. Di balik tidurnya bayi Anda, tubuhnya tetap sibuk berkembang—secara fisik, mental, dan emosional.
Dalam salah satu penelitian baru-baru ini, pola tidur dari dua kelompok bayi dibandingkan hingga mereka berusia satu tahun. Orang tua para bayi di salah satu grup mendapatkan instruksi dasar mengenai tidur dan keamanan tempat tidur bayi, tapi tidak mendapatkan pengetahuan teknik ‘mengasuh anak yang responsif’. Orang tua di grup lainnya mendapatkan pelajaran mengenai teknik mengasuh anak yang responsif terkait tidur, yang mencakup:
- Menggunakan pendekatan yang menenangkan untuk menangani bayi yang rewel tetapi tidak dalam keadaan lapar, ketimbang menyusui sang bayi untuk menenangkannya
- Mengenali apakah rewelnya sang bayi diakibatkan oleh rasa lapar atau kelelahan
- Menerapkan rutinitas tidur yang konsisten yang tidak diakhiri dengan menyusui si kecil agar dia terlelap
- Menerapkan waktu tidur yang lebih awal
- Membiarkan bayi sedikit waktu untuk menenangkan diri sendiri ketika ditempatkan di tempat tidur dan ketika terbangun di malam hari
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orangtua yang menerapkan teknik mengasuh anak yang responsif untuk tidur, para bayi mereka cenderung:
- Memiliki waktu tidur yang lebih dini
- Dapat menenangkan diri sendiri agar terlelap
- Tidur lebih lama di malam hari
“Penelitian ini menunjukkan dampak positif dari tindakan orang tua terhadap tidur bayi mereka,” ujar Anne Dattilo, PhD, RD, Direktur Mitra Ilmu Nutrisi di Nestlé Infant Nutrition. “Ketika orang tua menerapkan teknik mengasuh anak responsif, tampak ada perkembangan dalam pola tidur dan durasi tidur di malam hari untuk bayi mereka. Sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian lanjutan hubungan antara pola tidur anak-anak dan kurva pertumbuhan yang sehat, orang tua dapat termotivasi untuk menyadari bahwa rutinitas tidur yang mereka terapkan pada bayi mereka saat ini, dapat menimbulkan efek menyehatkan dalam jangka panjang.”
Bayi yang rewel tidak selalu karena bayi merasa lapar
Saat bayi Anda terbangun di malam hari, mudah untuk berasumsi bahwa ia lapar. Hanya saja, kenyataannya tidak selalu begitu. Bayi dapat terjaga di malam hari karena berbagai alasan—ia mungkin biasanya gelisah, popoknya kotor, atau terbangun karena suara keras. Atau, ketika bayi mulai mendekati usia tujuh hingga delapan bulan, ia mungkin merasa khawatir karena terpisah dari orang tua. Ini adalah sesuatu yang normal, dan bayi hanya perlu mengetahui bahwa Anda ada untuknya.
Beberapa orang tua menganggap bahwa bayi yang lebih banyak minum susu formula akan lebih mudah “tertidur pulas” sepanjang malam, tapi penelitian menunjukkan bahwa mereka juga terbangun sama seringnya dengan bayi yang mengonsumsi ASI secara eksklusif. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menggunakan makanan untuk menenangkan bayi, ketika mereka bahkan tidak dalam keadaan lapar, cenderung memiliki anak yang berbobot lebih berat. Dr. Dattilo menyatakan sekali lagi bahwa “memilih metode menenangkan bayi di malam hari dan membiasakan tidur siang yang tidak menyertakan pemberian makanan kepada bayi, ketika bayi tidak dalam keadaan lapar, dapat menurunkan risiko bayi Anda tumbuh menjadi anak yang kelebihan berat badan.”
Sumber:
Brown A, Harries V. Infant sleep and night feeding patterns during later infancy: association with breastfeeding frequency, daytime complementary food intake, and infant weight. Breastfeed Med 2015; 10(5):246-52.
Cespedes EM, Hu FB, Redline S et al. Chronic insufficient sleep and diet quality: Contributors to childhood obesity. Obesity (Silver Spring) 2016; 24(1): 184-90. doi:10.1002/oby.21196.
Mindell JA, Li AM, Sadeh A et al. Bedtime routines for young children: a dose-dependent association with sleep outcomes. Sleep 2015; 38(5):717-22.
Paul IM, Savage JS, Anzman-Frasca S et al. INSIGHT responsive parenting intervention and infant sleep. Pediatrics 2016; 138(1): e20160762.
Sadeh A, Mindell JA, Luedtke K et al. Sleep and sleep ecology in the first 3 years: a web-based study. J Sleep Res 2009; 18(1):60-73.
Savage JS, Birch LL, Marini M et al. Effect of the INSIGHT responsive parenting intervention on rapid weight gain and overweight status at age 1 year: A randomized clinical trial. JAMA Pediatr 2016; 170(8):742-9. doi:10.1001/jamapediatrics.2016.0445.
Stifter CA, Anzman-Frasca S, Birch LL et al. Parent use of food to soothe infant/toddler distress and child weight status. An exploratory study. Appetite 2011; 57(3):693-9.
Artikel Terkait