Aktivitas menyusui adalah momen penting bagi Moms dan si buah hati. Hal itu karena ASI merupakan asupan utama bayi di enam bulan pertama kehidupannya. Artinya, kebutuhan ini harus terpenuhi setiap hari.
Namun kadang kala Moms akan mendapatkan sejumlah tantangan dalam memberikan ASI sehingga berdampak pada tumbuh kembang Si Kecil. Moms tentu harus mengetahui tanda bayi kurang ASI sehingga dapat segera menemukan solusinya.
Berikut tanda ASI kurang pada bayi berikut langkah untuk mengatasinya.
Tanda Bayi Kurang ASI yang Perlu Diwaspadai
Seorang ibu biasanya menemukan sejumlah masalah dalam proses menyusui. Hal ini kadang bisa mengganggu produksi ASI sehingga bayi tidak mendapatkan kebutuhan nutrisi. Jika berlangsung lama, tentu bakal membuat bayi kekurangan asupan ASI dan membuat berat badannya sulit naik.
Tanda bayi kurang minum ASI harus diwaspadai karena kondisi ini dapat sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangannya. Berikut sejumlah tanda bayi kurang ASI:
1. Berat Badan Sulit Bertambah
Ketika lahir, berat badan bayi mengandung banyak cairan tubuh yang akan hilang dalam beberapa hari. Sebagian besar bayi kehilangan 1/10 dari berat badannya selama lima hari pertama dan berat badan akan naik kembali dalam lima hari berikutnya. Pada hari kesepuluh, berat badan biasanya akan kembali ke berat lahir.
Bayi Moms akan kembali ke berat lahir mereka pada pekan kedua atau ketiga. Si Kecil biasanya mencapai berat badan ideal di akhir bulan pertama.
Namun, jika sudah menginjak usia 2-3 pekan dan berat badan bayi tidak kembali ke bobot saat lahir, Moms patut curiga. Bisa jadi itu salah satu gejala bayi kurang ASI. Segera periksakan ke dokter spesialis untuk diagnosis lebih lanjut.
2. Bayi Tampak Lesu
Kondisi lesu, tidak bersemangat dan mengantuk juga bisa menjadi tanda ASI kurang untuk bayi. Kurangnya asupan ASI membuat bayi sering tertidur sejak awal aktivitas menyusui. Sehingga si Kecil pun tak dapat cukup ASI.
3. Jarang Buang Air
Frekuensi buang air kecil pada bayi baru lahir sekitar 1-2 kali per hari dalam 12-24 jam pertama kehidupannya. Frekuensi buang air kecil bayi meningkat menjadi 6-8 kali per hari setelah hari ke lima.
Apabila bayi kemudian jadi lebih jarang buang air kecil, mungkin itu tanda ia tidak mendapatkan cukup ASI. Jika menggunakan popok sekali pakai, Moms bisa mengetahui kondisi ini jika popok si Kecil masih terasa kering saat akan menggantinya.
4. Perubahan Warna Urine
Ciri-ciri bayi kurang ASI selanjutnya bisa dilihat dari warna urine bayi. Biasanya, bayi kurang ASI akan mengeluarkan urine berwarna kuning gelap seperti jus apel. Kondisi itu merupakan dampak dari dehidrasi. Moms perlu segera konsultasi ke dokter jika terdapat tanda-tanda dehidrasi karena dapat mengancam jiwa.
5. Feses Terlalu Sedikit
Moms perlu memperhatikan kondisi feses bayi dengan menghitung berapa banyak jumlah popok yang digunakannya. Sebagai informasi, selama 5 hari pertama, bayi kira-kira digantikan popok sebanyak 3 kali akibat buang air kecil dan 3 kali akibat buang air besar. Setelah itu, bayi akan menggunakan sekitar 6 popok untuk buang air kecil dan 3 popok untuk buang air besar.
Baca Juga: Kandungan dalam ASI dan Cara Meningkatkan Kualitas ASI
Cara Mengatasi Bayi Kurang ASI
Tumbuh kembang anak dapat berpengaruh ketika kekurangan ASI. Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui cara tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Salah satunya yakni terkait pelekatan mulut bayi. Posisi pelekatan mulut bayi pada puting saat menyusu dapat menentukan asupan ASI yang diterima si Kecil.
Ada sejumlah faktor perlekatan tidak tepat, misalnya ukuran payudara yang terlalu besar, bayi dalam kondisi sakit, bayi prematur, atau bayi dengan kondisi kesehatan tertentu yang mengakibatkan si Kecil tidak bisa mengisap ASI.
Asupan nutrisi bayi pun tidak maksimal jika kondisi ini terus berlangsung. Moms perlu membantu memposisikan mulut si Kecil ke arah puting payudara. Mintalah bantuan dokter atau ahli laktasi untuk menanganinya jika masih kesulitan.
Moms juga perlu jeli mengenali tanda-tanda bayi haus atau lapar dan menerapkan proses menyusui on demand (sesuka bayi). Selain itu Moms perlu membangunkan bayi tiap 2 jam agar bayi terbangun dan menyusu.
Produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin dan produksi ASI semakin lancar bila sering menyusui bayi. Selain itu, Moms yang menyusui juga perlu mengonsumsi asupan makanan dengan nutrisi cukup dan seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, juga sayur dan buah buahan yang kaya dengan zat besi dan kalsium.
Selain itu, Moms dapat menyusui menggunakan kedua payudara secara bergantian. Menyusui hanya dari satu payudara dapat menyebabkan produksi ASI kurang memadai sehingga bayi tidak akan mendapatkan asupan ASI cukup.
Jika ada masalah medis yang membuat Moms tidak dapat memberi ASI ekslusif, konsultasikan ke dokter ahli terkait asupan pengganti ASI pada Si Kecil.
Itu dia sejumlah tanda bayi kurang ASI dan cara mengatasinya. Tak perlu ragu untuk mengunjungi dokter atau konselor laktasi jika mengalami masalah saat menyusui ya Moms!
Referensi:
IDAI. (2013, 26 Agustus). Manajemen Laktasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi
AIMI-ASI. (2017, 10 Juni). Low Milk Supply: Bagaimana Memahami dan Menyikapinya. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. https://aimi-asi.org/layanan/lihat/low-milk-supply-bagaimana-memahami-dan-menyikapinya
IDAI. (2017, 4 Mei). ASI Saya Kurang. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/asi-saya-kurang
Hoxha, T., Xhelili, L., Azemi, M., Avdiu, M., Ismaili-Jaha, V., Efendija-Beqa, U., & Grajcevci-Uka, V. (2015). Performance of clinical signs in the diagnosis of dehydration in children with acute gastroenteritis. Medical archives (Sarajevo, Bosnia and Herzegovina), 69(1), 10–12. https://doi.org/10.5455/medarh.2015.69.10-12
American Academy of Pediatrics. (2009, 11 Februari). Warning Signs of Breastfeeding Problems. HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/breastfeeding/Pages/Warning-Signs-of-Breastfeeding-Problems.aspx
IDAI. (2013, 27 Agustus). Posisi dan Perlekatan Menyusui yang Benar. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar
La Leche League International. (n.d.). Is Baby Getting Enough Milk? https://www.llli.org/breastfeeding-info/is-baby-getting-enough/