Parenting Corner

5 Cara Toilet Training Anak yang Bisa Moms Terapkan

07 March 2022

cara toilet training anak

Setiap hari merupakan proses belajar bagi Si Kecil; selama ia masih dalam usia pertumbuhan. Proses yang dilalui mulai dari hal-hal yang kecil dan simple hingga hal yang besar dan signifikan.

Sebagai contoh, pergi ke toilet. Bagi orang dewasa ini bisa jadi hal kecil dan simple, namun bagi Si Kecil, proses buang air bisa menjadi hal yang besar terutama saat mereka belum bisa berkomunikasi.

Seiring dengan pertumbuhannya, komunikasi mulai berkembang dari kode-kode hingga mereka mengatakan sendiri mengenai kebutuhannya ke toilet. Agar Si Kecil mulai terbiasa ke toilet sendiri, Moms bisa mulai memperkenalkan toilet training anak setiap kali dia ingin buang air.

Toilet training pada anak usia 1-3 tahun merupakan tahapan yang harus dilalui dan dibiasakan. Hal ini tentu merupakan tantangan bagi Moms karena jelas tidak mudah untuk memperkenalkan kebiasaan baru bagi Si Kecil.

Makanya, Moms butuh cara mengajarkan anak toilet training yang tepat dan efektif. Apa saja, ya? Cek infonya di bawah, yuk!

1. Kenali tanda-tanda Si Kecil siap toilet training

Tidak ada patokan usia khusus kapan Si Kecil siap untuk toilet training. Meski demikian kebanyakan menunjukkan tanda-tanda di usia 18-24 bulan atau bahkan lebih.

Anak laki-laki biasanya mulai di usia lebih dari itu dan lebih lama belajarnya. Maka, alih-alih mengacu pada usia, akan lebih baik jika Moms mengacu pada indikator yang menandai kesiapan dia untuk toilet training, misalnya:1

  1. Dia mampu mengikuti instruksi ringan
  2. Memahami dan dapat menggunakan istilah untuk buang air
  3. Memahami hubungan antara keinginan buang air dan menggunakan toilet
  4. Popoknya tetap kering setelah 2 jam atau lebih
  5. Pergi ke toilet dan buang air hingga tuntas
  6. Menurunkan popoknya sendiri
  7. Tertarik menggunakan toilet atau menggunakan pakaian dalam

2. Berikan contoh penggunaan toilet

Terdapat dua jenis toilet duduk yang bisa digunakan Si Kecil, yakni toilet yang berdiri sendiri di mana isinya dapat dibuang ke dalam toilet besar, maupun tempat duduk kecil yang bisa ditaruh di atas toilet kamar mandi.

Apapun yang digunakan, Moms atau orang tua yang mendampingi bisa memberi contoh kepada Si Kecil cara buang air dan menggunakan toilet tersebut agar baik dan benar. Tunjukkan cara bagaimana Moms duduk di toilet dan beritahu Si Kecil apa yang Moms lakukan.

3. Ganti diaper/popok sekali pakai dengan pakaian dalam

Setelah beberapa minggu Si Kecil berhasil dan lancar dalam toilet training, dan berhasil menjaga diapernya tetap kering, perlahan mulai ajarkan Si Kecil agar terbiasa menggunakan pakaian dalam kain biasa dan pantau terus perkembangannya. Kembali ke penggunaan diaper pun bukan masalah jika Si Kecil tidak bisa menahan buang airnya.2

4. Susun jadwal rutin

Dengan menyusun jadwal rutin, Si Kecil akan terbiasa dan mengetahui fungsi dari toilet dan bagaimana tubuhnya bekerja. Contohnya, Moms boleh membiasakan Si Kecil duduk setelah

bangun tidur dengan diaper kering atau 45 menit hingga satu jam setelah minum atau 15-30 menit setelah makan.

Tidak perlu lama-lama, cukup 2-3 menit beberapa kali sehari dan biarkan dia berdiri jika dia mau. Dengan demikian, dia akan memahami tanda-tanda jika harus buang air dan akan terbiasa melakukannya sendiri.

5. Beri Si Kecil waktu dan fleksibilitas

Hindari memaksa Si Kecil untuk terus duduk di toilet hingga selesai agar dia tidak berujung takut untuk melakukan itu. Beri waktu untuk memahami bahwa itu merupakan hal yang normal terjadi dalam tubuhnya.

Gunakan kata-kata yang menggugah dan mendorong dia untuk melakukannya dengan ‘sukarela’. Jika masih buang air di diaper, beritahu dia bahwa kotoran tersebut tempatnya di toilet. Dengan demikian, Si Kecil secara perlahan mulai mengerti apa yang terjadi dalam tubuhnya dan bagaimana cara dia bereaksi.

Proses toilet training anak memang menantang dan membutuhkan kesabaran ekstra. Maka dari itu, meluangkan waktu khusus dan memahami cara mengajarkan anak toilet training menjadi penting agar Si Kecil lebih cepat beradaptasi dan menjadikan itu sebagai kebiasaan.

Untuk membantu pertumbuhan Si Kecil, dibutuhkan nutrisi yang cukup dari asupan makanan maupun minuman bergizi. LACTOGROW 3 adalah susu pertumbuhan anak usia di atas 1 tahun.

Selain mengandung 0 gram sukrosa dan serat pangan, LACTOGROW juga dilengkapi dengan kalsium, vitamin & mineral yang lengkap, minyak ikan & omega 3 & 6, serta lactobacillus reuteri.

LACTOGROW tersedia dalam dua jenis usia yakni LACTOGROW 3 untuk anak berusia 1-3 tahun dengan varian Original (350-750gram), Madu (180gram-1kg), dan Vanilla (350gram-1kg). Sementara LACTOGROW 4 merupakan susu bubuk yang dapat dikonsumsi secara umum tanpa staging memiliki varian Madu (750gram-1kg) dan Vanilla (750gram-1kg).Perut yang sehat awal dia Grow Happy!


Sources

[1] Toilet Training (for Parents) - Nemours KidsHealth. Retrieved on February 8, 2022 from https://kidshealth.org/en/parents/toilet-teaching.html

[2] Potty training: How to get the job done - Mayo Clinic. Retrieved on February 8, 2022 from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/potty-training/art-20045230 




Disclaimer

Penggunaan madu pada setiap produk LACTOGROW untuk anak diatas satu tahun telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Kecil.

Bagikan : Facebook WhatsApp