Perkembangan bahasa pada anak usia 1-3 tahun sangat krusial karena memainkan peran besar dalam kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial. Namun, dalam kondisi tertentu beberapa anak juga bisa mengalami gangguan perkembangan bahasa dalam rentang usia tersebut.
Gangguan perkembangan pada anak merupakan kondisi di mana anak mengalami kesulitan memahami kata-kata yang didengar dan dibaca, serta mengalami kesulitan berbicara dengan orang lain dan mengekspresikan pikiran serta kepada orang lain.
Apa saja jenis-jenis gangguan perkembangan bahasa pada anak, penyebabnya, serta stimulasi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan perkembangan bahasa Si Kecil? Yuk, simak ulasan berikut Moms!
Definisi Perkembangan Bahasa dan Contohnya
Perkembangan bahasa adalah kemampuan anak dalam mempelajari, memahami, dan menggunakan bahasa (baik kata-kata dan kalimat) untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini melibatkan aspek-aspek seperti kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Perkembangan bahasa juga akan menunjang kemampuan kognitif, sosial, dan literasi Si Kecil. Namun, penting untuk diingat bahwa perkembangan bahasa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan dapat bervariasi secara signifikan antar individu.
Contoh perkembangan bahasa adalah pada usia 1-3 tahun, anak-anak akan mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka, memahami perintah sederhana, dan mengenali objek-objek dalam lingkungan sekitar mereka.1
Si Kecil akan menjalani masa belajar yang menakjubkan. Mulai dari menggunakan beberapa kata yang dikenal hingga sukses mengingat sekitar 50 - tak lama lagi, jumlahnya akan membengkak menjadi ribuan. Begitu si Kecil mampu merangkai kalimat dengan mahir, tidak ada lagi yang bisa menghalangi kreativitasnya.
Jenis Gangguan Perkembangan Bahasa pada Anak
Beberapa jenis gangguan perkembangan bahasa yang mungkin bisa terjadi dalam tahap perkembangan anak usia dini, meliputi:
Keterlambatan bicara (speech delay)
Gangguan ini ditandai dengan keterlambatan perkembangan bahasa pada anak. Si Kecil dengan keterlambatan bicara mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan jelas atau mengikuti instruksi bahasa dengan tepat.
Gangguan bicara dan bahasa tertentu
Anak-anak yang mengalami gangguan ini akan kesulitan berbicara tanpa sebab yang jelas, seperti tidak ada masalah dengan pendengaran atau neurologis, mungkin mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata, menyampaikan ide dengan jelas, atau memahami bacaan.
Gangguan Perkembangan Bahasa (Developmental Language Disorder)
Gangguan Perkembangan Bahasa (DLD) adalah masalah yang memengaruhi cara seseorang menggunakan bahasa. Ini sering dimulai saat masa kanak-kanak dan bisa terus terjadi saat dewasa. Orang dengan DLD mungkin kesulitan dalam berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Mereka mungkin mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat, memahami instruksi, dan mengekspresikan pemikiran mereka. DLD tidak disebabkan oleh gangguan pendengaran atau kecacatan intelektual, dan bukan hanya sekadar keterlambatan perkembangan bahasa yang akan hilang seiring waktu. Ini adalah masalah bahasa yang bisa memiliki dampak besar pada kehidupan akademis, sosial, dan emosional. DLD memengaruhi sekitar 7% populasi dan seringkali berhubungan dengan ADHD. Penting untuk mengidentifikasi DLD sejak dini dan memberikan intervensi yang sesuai.
Baca Juga: Speech Delay pada Anak
Stimulasi untuk Mengoptimalkan Perkembangan Bahasa Anak
Ada beberapa stimulasi yang dapat dilakukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan bahasa anak, antara lain:
Terlibat dalam interaksi komunikatif
Moms bisa rutin melibatkan Si Kecil dalam percakapan, mendengarkan pertanyaan mereka, dan berbagi pengalaman. Jangan lupa Moms bisa berikan pujian dan penilaian positif saat Kecil berbicara. Bicarakan objek dan aktivitas sehari-hari kepada anak. Gunakan kalimat sederhana dengan kata-kata yang jelas dan tepat. Konsultasikan dengan spesialis.
Moms juga perlu meluangkan waktu membacakan buku cerita dengan kalimat yang sederhana dan jelas. Untuk membantu Ggunakan kamus gambar untuk membantu anak mengenali kata-kata baru.
Isi hari-hari Moms and Dads dengan obrolan bahagia bersama si Kecil, bacalah buku bergambar bersama, jelaskan apa yang terjadi, dan ajukan pertanyaan untuk mencari tahu apa yang diminati si Kecil. Dengan merangsang logikanya, si Kecil akan segera dapat memvisualisasikan hal-hal tanpa melihat gambar. Katakan kepada si Kecil “Bebaskan imajinasimu, sayang”
Main musik atau bernyanyi
Stimulasi dengan mengajak Si Kecil main musik atau bernyanyi juga salah satu cara efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak. Gunakan lagu-lagu yang memiliki kata-kata yang mudah dimengerti oleh anak.
Bicaralah dan ajaklah Si Kecil mengobrol sesering mungkin dengan topik berbeda-beda.
Jika Moms menggunakan kata baru untuk menjelaskan atau merujuk ke suatu benda, rujuklah ke "benda" (misalnya, "anjing") sebelum menjelaskan dengan rinci ekor atau "abu-abu").
Gunakan pendekatan belajar bahasa yang menyenangkan.
Misalnya, buatlah kata tak bermakna yang seirama dengan kata yang baru dipelajari si Kecil (misalnya "Jukjuk? Duduk?"). Jika si Kecil membuat kesalahan tata bahasa ("duduk aku"), ulangi kalimat itu dengan versi yang benar ("Benar, kamu duduk"). Perhatikan, untuk kesalahan kosa kata, (misalnya menyebut sapi dengan kata "anjing"), koreksi langsung akan bermanfaat ("ya, kakinya empat seperti anjing, tapi sapi lebih besar, dan bunyinya "mooo!".
Batasi waktu di depan layar
Screen time maksimal satu jam, dan tonton program TV bersama sehingga Moms dan Dads bisa mengamati minat si Kecil dan memberikan berbagai pertanyaan yang terkait.
Bicaralah dengan si Kecil sesering mungkin
Berikan tanggapan terhadap minalnya dan gunakan momen ini untuk membicarakan hal yang menarik minat si Kecil. Hal ini akan membantu si Kecil mempelajari lebih banyak kosakata.
Kalau Moms khawatir dengan perkembangan bahasa Si Kecil, segera konsultasikan dengan dokter atau terapis wicara untuk evaluasi dan bantuan lebih lanjut. Dengan memberikan stimulasi yang tepat dan lingkungan yang mendukung, perkembangan bahasa anak akan dapat dioptimalkan.
Selain tips di atas, salah satu langkah untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dengan memberikan asupan nutrisi lengkap dan seimbang, salah satunya dengan memberikan susu secara teratur untuk melengkapi nutrisi harian Si Kecil.
Moms bisa memberikan susu pertumbuhan, seperti susu LACTOGROW 3 untuk anak usia 1–3 tahun atau LACTOGROW 4 untuk usia 4–5 tahun.
LACTOGROW 3 Activgro, merupakan satu-satunya susu pertumbuhan dengan Lactobacillus Reuteri yang diperkaya dengan Omega 3 & 6, 13 vitamin, dan 7 mineral yang dapat mendukung pencernaan baik, bantu akal cerdas, dan tubuh aktif.
Referensi:
1. Standford. Language Disorders in Children. Retrieved 21/2/2024 from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=language-disorders-in-children-160-238
2. Aguilar-Mediavilla E, Pérez-Pereira M, Serrat-Sellabona E, Adrover-Roig D. Introduction to Language Development in Children: Description to Detect and Prevent Language Difficulties. Children. 2022 Mar 14;9(3):412.
3. RS Sardjito. Keterlambatan Bicara pada Anak. Retrieved 21/2/2024 from https://sardjito.co.id/2021/12/31/keterlambatan-bicara-pada-anak/
4. Julia L. Evans, Timothy T. Brown, in Neurobiology of Language, 2016
5. Children Health. Developmental language disorder. Retrieved 21/2/2024 from https://www.childrens.health.qld.gov.au/health-a-to-z/developmental-language-disorder#:~:
6. Geiser E, Fries L, Bergonzelli G, Jachiet-Herrbach F. The Science of Growing up Happy. Switzerland: Société Des Produits Nestlé S.A; 2020.
7. Medicine Net. What Are the Different Types of Language Disorders?. Retrieved 21/2/2024 from https://www.medicinenet.com/what_are_different_types_of_language_disorders/article.htm