Parenting Corner

Bayi Demam Habis Vaksin? Ini Jenis Vaksin Penyebab Anak Demam

16 March 2023

Jenis Vaksin yang Membuat Si Kecil Demam dan Cara Mengatasinya

Moms tentunya pernah mendengar, vaksin adalah salah satu tameng untuk melindungi Si Kecil dari serangan beberapa penyakit berbahaya. 

Sayangnya, sebagian bayi terkadang mengalami demam setelah diberi vaksin tertentu. Kondisi ini tak jarang membuat para Moms khawatir karena Si Kecil terlihat tidak nyaman dan rewel. Ada banyak pertanyaan dari para Moms, misalnya vaksin rotavirus apakah demam.

Tapi perlu diingat, Moms, efek vaksin yang membuat demam tersebut biasanya hanya sementara dan mudah diatasi. 

Selain itu, manfaat vaksin juga lebih besar dari efek sampingnya. Vaksin terbukti 80 sampai 90 persen efektif melindungi tubuh dari infeksi berat sampai kematian akibat penyakit tertentu. 

Bayi yang diimunisasi lengkap jarang tertular penyakit yang sudah terlindungi vaksin. Saat ketularan, Si Kecil hanya bergejala ringan, sakitnya sebentar, dan penyakit tidak menimbulkan komplikasi berbahaya.

Tumbuh Kembang

Untuk mengenal lebih dekat seputar demam terkait vaksin pada bayi dan jenis vaksin rotavirus apakah menyebabkan demam, Moms bisa menyimak artikel berikut ini.

Jenis Vaksin untuk Bayi

Jenis vaksin wajib untuk bayi di Indonesia menggunakan panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia. Si Kecil dari lahir sampai usianya di bawah 1 tahun wajib diberikan beberapa vaksin berikut ini:

Bayi baru lahir

  • Vaksin Hepatitis B atau dikenal dengan HB-0, diberikan segera setelah bayi lahir
  • Vaksin Polio-0, dapat segera diberikan segera setelah lahir hingga usia 1 bulan
  • Vaksin BCG dosis tunggal atau sekali (mencegah tuberkulosis atau TBC yang berat) 

Bayi 2 bulan

  • Vaksin hepatitis B (mencegah penyakit hepatitis B)
  • Vaksin Polio (mencegah penyakit polio)
  • Vaksin DPT (mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus)
  • Vaksin HIB (mencegah infeksi Haemophilus influenzae tipe B pada balita biang penyakit meningitis, pneumonia, infeksi telinga, dll.)
  • Vaksin PCV (mencegah penyakit pneumonia karena infeksi bakteri pneumokokus)
  • Vaksin rotavirus (mencegah diare parah karena infeksi rotavirus).

Bayi 3 bulan

  • Vaksin hepatitis B
  • Vaksin polio
  • Vaksin DPT
  • Vaksin HIB

Bayi 4 bulan

  • Vaksin hepatitis B
  • Vaksin polio
  • Vaksin DPT
  • Vaksin HIB
  • Vaksin PCV
  • Vaksin rotavirus

Bayi 6 bulan

  • Vaksin PCV 
  • Vaksin rotavirus jenis pentavalen
  • Vaksin Influenza (mencegah penyakit influenza)

Bayi 7 bulan

  • Vaksin influenza, dosis pertama pada bayi diberikan dua kali dengan jarak pemberian 1 bulan

Bayi 9 bulan

  • Vaksin MR/MMR (mencegah penyakit campak), booster dapat diberikan di usia 18 bulan
  • Vaksin JE (mencegah penyakit japanese encephalitis).

Bayi 12 bulan

  • Vaksin varisela (mencegah cacar air), dosis kedua diberikan 6 minggu hingga 3 bulan kemudian
  • Vaksin hepatitis A (mencegah penyakit hepatitis A), dosis kedua dapat diberikan setelah 6-36 bulan kemudian.

Dari beberapa jenis vaksin imunisasi dasar di atas, ada sebagian vaksin yang membuat bayi demam.

Baca Juga: Apa Saja Tanda Dehidrasi pada Bayi? Simak Lengkapnya di Sini!

 

Jenis Vaksin yang Membuat Demam

Moms, demam pasca-vaksin dikenal dengan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI). Efek demam ini bisa berbeda-beda di antara bayi, ada yang sifatnya sangat ringan sampai memicu demam tinggi. 

Tapi jangan panik, demam pasca-vaksin adalah bagian alami dari respons imun atau proses pembentukan kekebalan tubuh. 

Meskipun begitu, bukan berarti vaksin yang tidak bikin demam artinya vaksin tidak berfungsi ya, Moms.

Berikut beberapa jenis vaksin yang biasanya membuat bayi demam:

  • Vaksin hepatitis B

Bayi yang diberi vaksin hepatitis B biasanya mengalami demam dengan suhunya tidak terlalu tinggi. Selain demam, bayi kadang juga mengalami mual dan bekas suntikannya timbul dan kemerahan, bengkak, dan sedikit nyeri. 

  • Vaksin DPT

Pemberian vaksin DPT pada bayi terkadang bisa membuat demam tinggi. Selain itu, bayi terkadang juga rewel dan bekas suntikannya timbul serta kemerahan, nyeri, atau sedikit bengkak. 

  • Vaksin MR/MMR

Vaksin campak atau MR/MMR sering disebut sebagai jenis vaksin yang membuat bayi demam. Selain itu, bayi juga merasakan nyeri atau rasa tidak nyaman di bekas tempat penyuntikan vaksin. 

Penanganan Bayi Demam Pasca Vaksin

Moms sebaiknya tidak khawatir berlebihan ketika Si Kecil mengalami demam pasca-vaksin. Pasalnya, demam ini bukanlah penyakit dan bisa hilang dalam waktu kurang dari dua hari. 

Selain itu, ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu meredakan efek vaksin yang membuat demam berikut ini. 

  • Coba ukur suhu tubuh bayi secara berkala dengan termometer. Jika suhu tubuhnya sudah di atas 38 derajat Celcius, artinya bayi mengalami demam 
  • Berikan banyak minum seperti ASI untuk bayi di bawah usia 6 bulan. Jika usianya sudah 6 bulan ke atas, Moms juga bisa memberikan buah yang mengandung banyak cairan.
  • Jangan memberikan selimut atau pakaian tebal saat bayi demam. Sebaliknya, berikan pakaian yang tipis, longgar, dan bahannya bisa menyerap keringat
  • Jika suhu tubuh bayi di atas 38 derajat Celcius, berikan obat penurun demam seperti parasetamol. Tapi, konsultasikan dulu dengan tenaga medis ya Moms.
  • Bayi yang demamnya tidak terlalu tinggi boleh mandi dengan air hangat. Tapi, jika suhu tubuhnya tinggi, sebaiknya tubuh bayi cukup diseka dengan air hangat.

 

Demikianlah informasi seputar jenis vaksin dan jenis imunisasi apa saja yang membuat bayi demam. Jika efek vaksin yang membuat demam cukup parah (lebih dari 38,3 derajat Celcius pada bayi di bawah 3 bulan atau di atas 38,9 derajat Celcius pada bayi 3-6 bulan) atau demam lebih dari tiga hari, Moms sebaiknya membawa Si Kecil ke dokter ya!


Source

[1] Imunisasi penting untuk mencegah penyakit berbahaya - IDAI. Retrieved January 17 2023 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-penting-untuk-mencegah-penyakit-berbahaya?fbclid=IwAR0EcsQ3rEo8sRQKvyOvhSYHRPPRIn3cwcPz1_gSJbxrMuoiAA4o8DCqLSk  

[2] Imunisasi yang Wajib Bagi Anak - Indonesia Baik. Retrieved January 17 2023 from https://indonesiabaik.id/infografis/imunisasi-yang-wajib-bagi-anak  

[3] Jadwal Imunisasi IDAI 2020 - IDAI. Retrieved January 17 2023 from https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020  

[4] Fever and Vaccines - Children's Hospital of Philadelphia. Retrieved January 17 2023 from https://www.chop.edu/centers-programs/vaccine-education-center/vaccine-safety/fever-and-vaccines  

[5] Penjelasan Kepada Orangtua Mengenai Imunisasi - IDAI. Retrieved January 17 2023 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/penjelasan-kepada-orangtua-mengenai-imunisasi  

[6] After the shots...what to do if your child has discomfort -  Immunize.org. Retrieved January 17 2023 from https://www.immunize.org/catg.d/p4015.pdf  

[7] Fever After Vaccination in Babies - First Cry. Retrieved January 17 2023 from https://parenting.firstcry.com/articles/fever-after-vaccination-in-babies/


“Tumbuh



Bagikan : Facebook WhatsApp