Tahukah Moms bahwa saat usia dini saluran pencernaan Si Kecil belum terbentuk secara sempurna? Hal ini yang membuat Si Kecil lebih rentan mengalami masalah pencernaan.
Ada beberapa masalah pencernaan yang bisa menyerang Si Kecil. Salah satu yang paling sering dan umum terjadi pada anak adalah konstipasi. Meski biasa terjadi, apabila konstipasi berlangsung terus-menerus, ini akan mengganggu aktivitas Si Kecil.
Agar dapat menangani secara cepat dan tepat, Moms perlu mengetahui beberapa hal seperti tanda-tanda konstipasi pada anak, penyebab konstipasi, dan cara mencegahnya.
Mengenal Konstipasi pada Si Kecil
Konstipasi juga dikenal dengan istilah sembelit. Secara umum, konstipasi adalah kondisi ketidakmampuan tubuh dalam mengeluarkan kotoran atau tinja secara sempurna, yang bisa dilihat dari berkurangnya frekuensi buang air besar (BAB) dibanding biasanya.1
Lantas, apa itu konstipasi pada anak?
Sederhananya, konstipasi pada anak adalah gejala konstipasi atau sembelit yang terjadi pada anak-anak. Konstipasi termasuk masalah kesehatan yang masih cukup tinggi terjadi pada anak, yakni bisa mencapai 30%. Konstipasi menjadi penyebab 3% kunjungan pasien ke dokter anak umum dan mencapai 15-25% kunjungan ke konsultan gastroenterologi anak.
Tanda-tanda dan Penyebab Konstipasi pada Si Kecil
Saat Si Kecil mengalami konstipasi, mungkin ia belum bisa mengungkapkannya dengan jelas. Karenanya Moms harus bisa melihat tanda-tandanya. Berikut ini beberapa tanda konstipasi pada anak:2
- Mengeluh sakit perut
- Buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu
- Saat BAB, feses keras, kering, dan sulit keluar
- Kesakitan saat BAB
- Noda feses di celana dalam yang bisa menandakan feses tidak jadi keluar
- Ada darah di permukaan feses
- Anak menunjukkan wajah dan gerak tubuh seperti kesulitan atau kesakitan saat BAB
Ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebab konstipasi pada anak, seperti asupan makanan yang kurang serat, kekurangan cairan, atau efek samping dari obat. Bisa juga akibat Si Kecil yang sengaja menahan BAB karena sedang asyik bermain.
Si Kecil juga bisa mengalami konstipasi saat sedang dalam masa latihan menggunakan toilet. Karena belum terbiasa BAB menggunakan toilet, ia memilih menahannya.
Konstipasi pada anak juga bisa disebabkan trauma karena kesakitan saat BAB, sehingga Si Kecil menahan saat tiba waktunya ia harus BAB. Hal ini menyebabkan feses menjadi semakin keras.3
Baca Juga: Konstipasi saat Toilet Training Anak
Cara Mencegah Konstipasi pada Si Kecil
Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab konstipasi pada anak, selanjutnya Moms perlu tahu bagaimana cara mencegahnya terjadi pada Si Kecil.
Berikut ini beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mencegah Si Kecil mengalami konstipasi:[3]4
- Sesuaikan asupan makanan Si Kecil. Beberapa makanan bisa meningkatkan risiko anak mengalami konstipasi. Cari tahu penyebabnya dan kurangi asupannya.
- Pastikan Si Kecil cukup minum air demi mendapat cairan.
- Beri Si Kecil asupan makanan dengan kandungan serat yang cukup, seperti sayur dan buah-buahan.
- Dorong Si Kecil untuk lebih aktif bergerak karena aktivitas fisik dapat membantu menstimulasi usus bekerja secara normal.
- Dukung Si Kecil saat sedang berlatih menggunakan toilet. Ciptakan suasana yang nyaman ketika tiba waktu BAB.
Konstipasi bisa dicegah, namun apabila Si Kecil mengalaminya, Moms perlu mengetahui cara mengatasi konstipasi pada anak dan membantu membuat suasana nyaman saat BAB.
Selain itu, segera konsultasi dengan dokter apabila konstipasi Si Kecil tak kunjung sembuh dan disertai gejala lain seperti demam, muntah, darah pada feses, turun berat badan, dan perut yang membesar.5
Seperti telah disebutkan di atas, salah satu cara mencegah konstipasi pada anak adalah dengan memberi asupan serat untuk Si Kecil. Selain dari makanan sehari-hari, memberi Si Kecil LACTOGROW juga bisa membantu mendukung kecukupan serat hariannya.
LACTOGROW merupakan susu pertumbuhan yang mengandung serat pangan (inulin). Diperkaya 13 vitamin dan 7 mineral, tinggi kalsium, vitamin D, dan sumber protein, mengandung Lactobacillus reuteri (L. reuteri) dan 0 gram sukrosa. Juga mengandung minyak ikan, serta omega 3 & 6.
LACTOGROW 3 untuk anak usia 1-3 tahun tersedia dalam rasa Original (350-750 gram), Madu (350 gram-1 kg), dan Vanilla (350 gram-1 kg).
Demikian penjelasan tentang cara mencegah konstipasi pada anak. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Moms dan Si Kecil, ya!
References
- Sembelit (Konstipasi) pada Anak - IDAI. Retrieved on September 5, 2022 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/sembelit-konstipasi-pada-anak
- Constipation in children - Mayo Clinic. Retrieved on September 5, 2022 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/symptoms-causes/syc-20354242
- Constipation in children - NHS. Retrieved on September 5, 2022 from https://www.nhs.uk/conditions/baby/health/constipation-in-children/
- How to Prevent Constipation in Your Kids - Cleveland Clinic. Retrieved on September 5, 2022 from https://health.clevelandclinic.org/how-to-prevent-constipation-in-your-kids/
- Symptoms & Causes of Constipation in Children - NIH. Retrieved on September 5, 2022 from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation-children/symptoms-causes
Disclaimer
Penggunaan madu pada setiap produk LACTOGROW untuk anak diatas satu tahun telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Kecil.
Artikel Terkait