Mom, kesehatan sistem pencernaan ternyata mempengaruhi kondisi emosional Si Kecil? Saat sistem pencernaannya terganggu, mood Si Kecil bisa memburuk dan rentan terkena stres. Oleh sebab itu, selain menerapkan cara asuh yang playful, parent juga perlu menjaga kesehatan pencernaan untuk membantunya tumbuh bahagia dengan mengenalkan pola hidup sehat sejak dini. Yuk, cari tahu caranya!(1,2)
1. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung serat pangan
Apakah parent tahu bahwa individu dengan asupan tinggi serat pangan, baik anak-anak maupun dewasa, memiliki risiko yang jauh lebih rendah terkena obesitas, penyakit gastrointestinal (GERD, konstipasi, ambeien, dll), penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan diabetes?(3) Serat pangan dapat dicerna oleh mikrobiota baik dalam usus, salah satunya adalah Lactobacillus reuteri yang mampu menghambat kolonisasi mikroba yang merugikan tubuh, meningkatkan sistem pertahanan usus, merangsang dan meregulasi zat-zat pencegah radang, dan juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.(4)
2. Mengurangi konsumsi sukrosa
Mom, sukrosa atau gula pasir dalam makanan dan minuman mungkin dapat memberikan kepuasan sensorik, menambah nafsu makan dan rasa nikmat. Gula tetap dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi, akan tetapi, gula berlebih memiliki efek yang kurang baik bagi tubuh. Selain perannya dalam karies gigi, konsumsi gula berlebih terbukti berkontribusi terhadap resiko obesitas di kemudian hari (5) Anjuran konsumsi gula tambahan adalah 2 sendok makan per hari bagi anak usia 1-6 tahun.(6)
3. Memberikan makanan alternatif yang lebih sehat
Sebagai ganti makanan dan minuman dengan gula tambahan, alangkah baiknya jika Mom beralih ke makanan dan minuman sehat untuk memenuhi nutrisi harian Si Kecil. Moms bisa mengganti camilan manis anak dengan buah-buahan segar, sayuran, dan kacang-kacangan. Mengganti minuman manis Si Kecil dengan air putih, susu atau jus buah tanpa gula.(7) Moms juga bisa menggunakan sedikit madu sebagai pemanis alami untuk camilan Si Kecil.(8)
4. Memperbanyak aktivitas fisik dengan cara bermain aktif dan berolahraga secara teratur
WHO menyarankan anak-anak usia dibawah 5 tahun agar aktif secara fisik selama sekurang-kurangnya 180 menit dalam sehari.(9) Karena itu, alangkah baiknya jika parent sudah mulai membiasakan Si Kecil untuk berolahraga secara teratur sejak dini. Olahraga yang dimaksud bisa berupa jalan/lari pagi setiap hari, berenang secara rutin, dan bermain aktif setiap harinya! Bermain aktif meliputi berjalan, berlari, memanjat, merangkak, melompat, melempar, lompat tali, bermain balok, dan banyak lagi. Bahkan mengajak Si Kecil untuk ikut membantu pekerjaan rumah tangga juga sudah merupakan bentuk bermain aktif lho Mom!
5. Waktu istirahat yang cukup
WHO merekomendasikan waktu tidur total dalam sehari (termasuk tidur malam dan tidur siang) berbeda-beda pada setiap tingkatan umur, yaitu:(9)
0-3 bulan: 14-17 jam/hari
4-11 bulan: 12-16 jam/hari
1-2 tahun: 11-14 jam/hari
3-4 tahun: 10-13 jam/hari
Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan agar tumbuh kembang anak tetap optimal lho Moms!
Pola hidup sehat sangat penting untuk diterapkan pada anak sejak usia dini agar dapat tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit, selain itu bantu penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan LACTOGROW formula baru kini dengan 0gr Sukrosa, Serat Pangan, dan L. reuteri agar Ia dapat tumbuh optimal dan tumbuh cerdas!
Reference
- The Importance of Good Gut Health in Children. https://www.oac.edu.au/news-views/the-importance-of-good-gut-health-in-children/#:~:text=So%2C%20to%20keep%20your%20child'sfeed%20the%20healthy%20gut%20bacteria
- A Nutritionist Speaks: How to Promote Your Child’s Digestive Health. https://www.webmd.com/children/features/digestive-health#1
- Anderson JW, Baird P, Davis RH Jr, et al. Health benefits of dietary fiber. Nutr Rev. 2009;67(4):188-205. doi:10.1111/j.1753-4887.2009.00189.x https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19335713/
- Mu Q, Tavella VJ, Luo XM. Role of Lactobacillus reuteri in Human Health and Diseases. Front Microbiol. 2018;9:757. Published 2018 Apr 19. doi:10.3389/fmicb.2018.00757 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5917019/
- Paglia L, Friuli S, Colombo S, Paglia M. The effect of added sugars on children's health outcomes: Obesity, Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS), Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) and Chronic Diseases. Eur J Paediatr Dent. 2019;20(2):127-132. doi:10.23804/ejpd.2019.20.02.09 https://ejpd.eu/EJPD_2019_20_2_9.pdf
- PERGIZI PANGAN Indonesia. Pedoman Gizi Seimbang 2014. https://pergizi.org/pedoman-gizi-seimbang-2014-terbaru/
- Bailey RL, Fulgoni VL, Cowan AE, Gaine PC. Sources of Added Sugars in Young Children, Adolescents, and Adults with Low and High Intakes of Added Sugars. Nutrients. 2018;10(1):102. Published 2018 Jan 17. doi:10.3390/nu10010102 Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5793330/ (Accessed: 16 November 2020)
- Saha, Suvro. (2015). Honey-The Natural Sweetener become a Promising Alternative Therapeutic:A Review. South Indian Journal of Biological Sciences. 1. 103. 10.22205/sijbs/2015/v1/i2/100432. Available at https://www.researchgate.net/publication/309270692_Honey-The_Natural_Sweetener_become_a_Promising_Alternative_TherapeuticA_Review
- Guidelines On Physical Activity, Sedentary Behaviour, and Sleep For Children Under 5 Years of Age (WHO, 2019) https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/325147/WHO-NMH-PND-2019.4-eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Disclaimer
Penggunaan madu pada setiap produk LACTOGROW untuk anak diatas satu tahun telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Kecil.