Parenting Corner

Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

30 May 2023

Jangan Panik Moms, Ini Cara Mengatasi Kolik pada Bayi

Menangis memang hal yang lazim dilakukan oleh bayi. Entah karena popoknya basah, lapar, haus atau mengantuk, bayi cenderung akan mengkomunikasikannya dengan cara menangis.

Akan tetapi, Moms harus waspada saat si kecil terus menangis hingga sulit dikendalikan. Sebab, hal itu bisa saja menandakan adanya masalah kolik infantil pada bayi. Cara mengatasi kolik pada bayi adalah pengetahuan penting yang harus dipahami oleh orang tua. 

Bayi yang mengalami kolik memang bisa membuat orang tua frustasi karena seringkali sulit diidentifikasi penyebabnya. Oleh karena itu, Moms harus memahami tanda bayi kolik dan cara mengatasinya. 

Apa Itu Kolik Pada Bayi?

Sebelum memahami cara mengatasi kolik pada bayi, ada baiknya para Moms harus memahami apa itu kolik. 

Bayi bisa dikatakan mengalami kolik saat ia menangis minimal 3 jam sehari, dan terjadi minimal 3 hari dalam seminggu. Tangisan tersebut terjadi tanpa adanya penyebab fisik yang jelas.

Sangat sulit untuk menenangkan atau menghibur bayi saat mereka dalam keadaan ini. Kolik lebih sering terjadi pada 2 minggu sampai 4 bulan pertama kehidupan.

1 Year Old

Apa Saja Tanda Kolik pada Bayi?

Tanda kolik pada bayi yang umum terlihat adalah menangis atau rewel selama beberapa jam sehari, tanpa alasan yang jelas. Bayi yang mengalami kolik sering menangis, terutama dari jam 6 sore sampai tengah malam. 

Bayi yang mengalami kolik juga dapat menunjukkan gejala seperti:

  • Sering bersendawa atau mengeluarkan banyak gas. Hal ini bisa terjadi karena si kecil menelan udara sambil menangis. 
  • Menangis lebih dari 3 jam dalam sehari dan terjadi sekitar 3 kali dalam seminggu.
  • Wajah memerah.
  • Perut si kecil terasa kencang
  • Meringkukkan kaki ke arah perut saat menangis
  • Mengepalkan tangan saat menangis.

Gejala kolik bisa seperti kondisi kesehatan lainnya. Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter anak untuk menemukan diagnosis lebih lanjut. 

Setelah memastikan tidak ada masalah lainnya, biasanya dokter hanya menanyakan tentang gejala dan riwayat kesehatannya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan berfokus pada hal-hal seperti tingkat energi, warna kulit, pernapasan, suhu tubuh, dan berat bayi.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Terjadinya Kolik

Para ahli menduga bahwa hal berikut ini bisa menjadi pemicu kolik:

  1. Sensitif dan Kesulitan Menyesuaikan Diri dengan Dunia   
    Bayi baru lahir lebih sensitif terhadap rangsangan di sekitarnya, baik berupa suara atau cahaya.   
    Sensasi itu membuat sejumlah bayi menjadi stres hingga menangis tanpa henti. Sejumlah stimulasi atau sensitivitas bayi pada cahaya, kebisingan dan sejenisnya sangat bisa membuat bayi mengalami kolik.
  2. Tidak Mampu Menenangkan Diri   
    Beberapa bayi tampak sangat sensitif terhadap rangsangan. Sistem saraf mereka masih belum matang. Seiring bertambahnya usia bayi, mereka lebih mampu mengendalikan sistem saraf mereka. Dan pada saat itulah kolik yang mereka alami akan sembuh.
  3. Alergi Susu atau Intoleransi   
    Anak dengan yang memiliki masalah intoleransi laktosa atau alergi susu sapi menimbulkan masalah pada sistem percernaannya sehingga menyebabkan mual, diare, atau konstipasi sehingga memicu kolik pada bayi.
  4. Mikrobiota   
    Meski hingga kini belum diketahui penyebab pasti kolik pada bayi, salah satu faktor yang dapat memicu kondisi tersebut di antaranya karena adanya ketidakseimbangan mikrobiota pada saluran cerna.
  5. Lingkungan    
    Masalah kolik pada bayi juga bisa dipicu karena pengaruh masalah lingkungan, misalnya suhu di area sekitarnya terlalu panas atau terlalu dingin. Selain masalah suhu udara, faktor kebisingan juga bisa jadi pemicu kolik pada bayi.
  6. Cemas pada Orang Tua   
    Pemicu lain dari bayi yang kolik juga dipicu karena orang tua merasa cemas dan stres sehingga menyebabkan kurang kuatnya bonding saat mengasuh bayi. 

Baca Juga: Apa Itu Kolik pada Wanita? Simak di Sini!

Cara Mengatasi Kolik Pada Bayi

Mencari solusi bayi kolik memang terbilang gampang-gampang susah. Namun, langkah pertama yang harus orang tua lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter anak untuk memastikan bahwa tangisan tersebut tidak terkait dengan kondisi medis serius yang mungkin memerlukan perawatan.

Selain itu, cara mengatasi kolik abdomen pada bayi adalah dengan menghindari memberi si Kecil makan berlebihan karena bisa membuat rasa tidak nyaman di perut. 

Saat tangisan bayi terasa kencang, Moms bisa coba menggendong si Kecil. Gerak dan kontak tubuh selama menggendong akan meyakinkan si Kecil bahwa semuanya akan aman dan membuatnya lebih tenang.

Moms bisa juga menimang si Kecil dan menghidupkan white noise seperti suara penyedot debu atau kipas angin. Suara yang menenangkan disertai gerakan ritmis yang dapat menjadi cara mengatasi kolik pada bayi 2 bulan.

Moms juga bisa membaringkan bayi secara telungkup di lutut dan gosok punggungnya dengan lembut. Tekanan pada perut mereka dapat membuat mereka merasa terhibur. 

Membalut si Kecil dengan selimut besar dan tipis agar mereka merasa aman dan hangat juga bisa menjadi cara mengatasi kolik pada bayi baru lahir.

Cara-cara mengatasi bayi kolik di atas mungkin saja ampuh untuk beberapa bayi, namun bisa juga tidak. Orang tua perlu mencoba berbagai cara yang cocok dalam mengatasi anak saat kolik. Hal terpenting dalam cara mengatasi kolik pada bayi adalah membuat diri Moms tetap positif dan tidak panik. Tangisan bayi yang sangat keras dan terus menerus memang bisa membuat orangtua merasa frustasi. Saat merasa tegang dan cemas, mintalah anggota keluarga lain menjaga si Kecil. Moms bisa menenangkan diri sejenak.


Referensi:

Wilson J. Milk Intolerance: Lactose Intolerance and Cow's Milk Protein Allergy. Newborn and Infant Nursing Reviews Volume 5, Issue 4, December 2005, Pages 203-207  

Hermina Hospitals. (n.d.). Bunda Wajib Tahu, Begini Cara Mengatasi Kolik pada Bayi. https://www.herminahospitals.com/id/articles/bunda-wajib-tahu-begini-cara-mengatasi-kolik-pada-bayi 

American Academy of Family Physicians. (2021, January). Infantile Colic. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2004/0815/p735.html 

IDAI. (09 November 2015). Kolik pada Bayi (Bagian 1). https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kolik-pada-bayi-bagian-1 

Nareza, M. (Ed.). (2018, January 24). Kolik pada Bayi Ditandai dengan Tangisan Berjam-jam. Alodokter. https://www.alodokter.com/kolik-pada-bayi-ditandai-dengan-tangisan-berjam-jam 

WebMD. (March 03, 2022). Colic in Babies. https://www.webmd.com/parenting/baby/what-is-colic 

Marbun P, et al. (n.d.). Kolik Pada Bayi Dapat Diatasi dengan Beberapa Langkah Ini. Good Doctor. https://www.gooddoctor.co.id/parenting/info-parenting/apa-itu-bayi-kolik-dan-bagaimana-mengatasinya/ 

Siloam Hospitals. Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Kolik pada Bayi.https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/kolik-pada-bayi. Diakses 3 Mei 2023 

Gutiérrez-Castrellón et al. Medicine (2017) 96:51

American Academy of Family Physicians. (2022). Colic. Familydoctor.org. https://familydoctor.org/condition/colic/ 

WebMD (February 11, 2023). 10 Tips to Soothe Your Crying Baby. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-treating-colic 

Griffiths, P. D. (2021). The Best Colic Remedies. Healthline. https://www.healthline.com/health/childrens-health/best-colic-remedies

 


“Tumbuh



Bagikan : Facebook WhatsApp