Usia ini adalah waktu yang seru dalam pertumbuhan bayi Anda. Ia mulai belajar banyak kemampuan untuk makan dan semakin mandiri. Berikut adalah cara bagaimana Anda dapat membantunya untuk belajar makan dan minum dan meningkatkan kepercayaan dirinya saat ia memulai tahap baru dalam petualangan menikmati makanan.
Petualangan #1: MENIKMATI TEKSTUR BARU
Mengatur adegan: Gigi bayi akan mulai muncul di waktu yang berbeda-beda, jadi jangan khawatir jika si kecil belum muncul gigi putihnya. Saat gigi bayi mulai tumbuh, dia tidak akan lagi mengemut makanan dan mulai mengunyah makanan.
Jadi pemandu bagi si kecil: Anda tidak perlu menunggu gigi bayi Anda tumbuh sebelum memberinya makanan kental atau lunak – ia akan menggunakan gusinya untuk mengunyah makanan. Seperti layaknya cita rasa dan rasa makanan yang baru, Anda mungkin perlu memberi bayi Anda tekstur makanan yang baru beberapa kali sebelum ia memutuskan apakah ia menyukainya atau tidak. Anda dapat memulai dengan memberinya bubur yang kental dengan potongan-potongan sayuran yang sudah dimasak hingga lunak. Bubur tidak akan memisahkan potongan sayuran, dan akan bergerak secara utuh di dalam mulut bayi, sehingga ia tidak perlu menangani banyak potongan makanan di dalam mulutnya. Makanan yang ditumbuk hingga kental akan melatih bayi Anda untuk menggerakkan makanan di dalam mulutnya dengan gerakan atas-dan-bawah, maju-dan mundur sebelum menelan makanan. Apakah Anda memberinya makanan dengan porsi kecil? Pastikan makanan tersebut terpotong dadu berukuran kecil, mudah diambil, lunak, atau mudah hancur dalam mulut bayi.
Akhir yang bahagia: Makanan yang ditumbuk dengan garpu dapat mengajari bayi Anda untuk menggunakan lidahnya untuk menjilat makanan dari sendok.
Petualangan #2: MENCARI FOKUS
Mengatur adegan: Bayi Anda mungkin dapat mudah teralihkan perhatiannya dan lebih tertarik pada makanan Anda dibandingkan dengan makanannya sendiri.
Jadi pemandu bagi si kecil: Kesabaran adalah kunci di sini ini. Hal ini dapat membuat frustrasi, tetapi ini adalah sikap yang normal bagi bayi di usia ini. Bersabarlah dan pahami bagaimana si kecil mencoba makanan baru dan belajar untuk makan sendiri, dan jangan memaksakan atau buru-buru agar ia makan lebih banyak. Dorong si kecil untuk mencontoh Anda dengan memakan makanan sehat yang ada di meja makan. Buat waktu makan menjadi menyenangkan dengan cara berbicara, bernyanyi, dan tersenyum dengan si kecil. Batasi hal-hal yang mengganggu perhatian agar ia dapat fokus pada waktu makannya. Pindahkan mainan atau benda-benda lain di atas meja makan, matikan televisi, dan jangan membawa ponsel atau tablet ke meja makan.
Akhir yang bahagia: Dengan memperkenalkan si kecil ke cara makan seperti ini, Anda akan mendorong bayi agar mau untuk ikut makan bersama di waktu makan bersama keluarga.
Petualangan #3: MENGAMBIL MAKANAN
Mengatur adegan: Anda mungkin memperhatikan bagaimana bayi Anda tidak lagi mengambil makanan dengan seluruh tangannya, tetapi mengambilnya dengan menjepit dengan jempol dan telunjuk. Cara yang disebut cengkeraman menjepit ini akan mendorongnya untuk menikmati pendekatan baru untuk mengambil makanan dan memasukkannya ke mulutnya sendiri..
Jadi pemandu bagi si kecil: Biarkan jika ini membuat berantakan dan biarkan si kecil bermain dengan makanan dan mengeksplorasi lewat sentuhan. Mungkin akan lebih banyak makanan yang ada di wajah, di lantai, dan di kursi bayi Anda dibandingkan yang ia makan, tapi tidak usah khawatir. Ini adalah cara bagaimana si kecil belajar untuk makan sendiri!
Akhir yang bahagia: Menguasai cara cengkeraman menjepit akan membuat si kecil mulai belajar menggunakan sendok. Bisa saja dia belajar memasukkan makanan ke dalam mulutnya! Dia juga dapat menikmati mendapatkan kemampuan baru ini untuk belajar makan sendiri.
Petualangan #4: MULAI BELAJAR MAKAN SENDIRI
Mengatur adegan: Bayi Anda akan menunjukkan tanda-tanda ketika ia sudah siap belajar makan sendiri. Perhatikan jika dia mulai bermain dengan sendok dan menggerakkannya ke arah mulut. Dia juga mungkin mulai belajar melunakkan makanan dengan rahangnya. Ketika ia dapat memegang gelas dengan sendirinya atau mencoba mengambil makanan dengan cengkeraman menjepit, ini adalah tanda-tanda jika ia sudah siap makan sendiri.
Jadi pemandu bagi si kecil: Pertimbangkan untuk menggunakan dua sendok saat mengajari bayi Anda untuk makan sendiri – satu untuk Anda dan satu untuk si kecil, agar dia dapat mencontoh Anda. Pilih sendok yang gagangnya besar dan bertekstur halus agar mudah diggenggam, dan jangan menggunakan sendok yang terbuat dari plastik sekali pakai yang mudah patah. Ingatlah bahwa camilan juga penting, dan ini juga merupakan kesempatan lain bagi si kecil untuk belajar makan sendiri. Cobalah untuk memberi bayi Anda tiga kali makan, dan dua camilan setiap hari. Bayi Anda perlu sering diberi makanan karena ukuran perutnya yang kecil.
Akhir yang bahagia: Mungkin masih terasa jauh, tapi bayi Anda telah mengambil langkah-langkah penting untuk dapat makan secara mandiri.
Petualangan #5: MEMBERITAHU ANDA JIKA DIA SUDAH KENYANG
Mengatur adegan: Bayi Anda memiliki insting untuk mengenali ketika ia merasa lapar atau ketika ia merasa sudah cukup makan. Ia akan memutuskan sendiri kapan dan seberapa banyak yang akan ia makan.
Jadi pemandu bagi si kecil: Sebagai orang tua, merupakan tugas Anda untuk memberinya beragam makanan sehat sepanjang hari di setiap waktu makan dan camilan. Dan si kecil akan bertugas untuk memutuskan apakah ia akan memakan makanan yang Anda berikan, dan seberapa banyak yang akan ia makan. Jangan memaksa bayi Anda untuk memakan makanan tertentu atau untuk menghabiskan makanan yang sudah Anda sediakan. Perhatikan tanda-tanda dia merasa lapar dan kenyang.
Akhir yang bahagia: Penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang merespons tanda-tanda bayi merasa lapar dan kenyang dengan benar akan cenderung memiliki bayi yang beratnya sehat ketika mereka tumbuh besar.
Petualangan #6: MELATIH OTOT LIDAH SI KECIL
Mengatur adegan: Otot bayi Anda menjalani latihan ketika ia sedang makan. Lidahnya akan bergerak dari satu sisi ke sisi lain untuk mendorong makanan ke gusinya agar dapat dilunakkan.
Jadi pemandu bagi si kecil: Jika Anda membeli makanan bayi dari toko, carilah jenis yang memang dibuat khusus untuk tahap pemberian makanan pendamping yang sesuai. Makanan bayi tersebut mengandung gumpalan-gumpalan dan tekstur yang kental agar dapat dirasa oleh si kecil, akan tetapi yang tidak perlu terlalu banyak dikunyah.
Akhir yang bahagia: Selama bayi Anda makan, ia melatih otot di dalam mulutnya yang akan berperan penting dalam makan nantinya.
Petualangan #7: MINUM DARI GELAS
Mengatur adegan: Ketika si kecil berusia delapan hingga 10 bulan, ia akan bersemangat belajar kemampuan yang baru, membuat ini waktu yang tepat untuk belajar minum dari gelas.
Jadi pemandu bagi si kecil: Bayi senang mencontoh, jadi tunjukkan padanya cara minum dari gelas. Pegang gelas terbuka dengan dua tangan dan gerakkan gelas tersebut ke mulut Anda untuk minum. Berikan si kecil gelas plastik yang kosong agar ia dapat bermain, mencoba, dan berlatih untuk memegangnya. Pertama-tama Anda perlu hanya melakukan gerakan memegang dan meneguk – dan si kecil akan mengikutinya! Dorong si kecil untuk meniru Anda dan pujilah dia ketika dia mau mencoba. Gunakan gelas yang kokoh dan dengan ukuran yang sesuai dengan tangan kecilnya untuk membantunya memegang gelas tersebut. Gelas terbuka, dan bukan yang tertutup dengan katup atau sedotan, akan membuat otot mulutnya bekerja dan membantunya mengasah kemampuan untuk minum. Jika bayi Anda perlu camilan atau minum air putih ketika waktu bermain di rumah, berhentilah bermain, dan letakkan si kecil di meja makan keluarga. Anda dan si kecil dapat kembali bermain jika sudah selesai.
Akhir yang bahagia: Pada awalnya, bayi Anda mungkin akan mencoba menutup bibirnya di sekitar pinggiran gelas. Jika sudah cukup berlatih, si kecil akan belajar bagaimana cara menggunakan gelas.
Sumber:
Black MM, Aboud FE. Responsive feeding is embedded in a theoretical framework of responsive parenting. J Nutr 2011; 141(3): 490-4.
Caton SJ, Blundell P, Ahern SM et al. Learning to eat vegetables in early life: the role of timing, age and individual eating traits. PLoS One 2014; 9(5):e97609.
Mura Paroche M, Caton SJ, Vereijken C et al. How infants and young children learn about food: Tinjauan sistematis. Front Psychol 2017;
8:doi.10.3389/psyg.2017.01046.
Nicklaus S. Complementary feeding strategies to facilitate acceptance of fruits and vegetables: A narrative review of the literature. Int J Environ Res Public Health 2016; 13(11):1160; doi: 10.3390/ijerph13111160.