Memastikan asupan nutrisi anak sesuai dengan kebutuhannya adalah elemen penting dalam masa tumbuh kembang. Terlebih saat Si Kecil memasuki usia 1–3 tahun, periode krusial dalam pertumbuhan dan perkembangan. Di masa tersebut juga termasuk dalam 1.000 HPK (hari pertama kehidupan mulai dari janin hingga usia 2 tahun). Masa ini anak mengalami proses tumbuh , termasuk perkembangan otak Si Kecil juga mencapai 80% otak orang dewasa.
Dengan memberikan nutrisi untuk anak secara lengkap dan seimbang, langkah ini akan membantu optimalkan perkembangan kognitif, organ tubuh, dan sistem kekebalan tubuh Si Kecil.
7 Tips Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Usia 1– 3 Tahun
Namun terkadang menyediakan menu dengan nutrisi pada anak jadi tantangan tersendiri bagi Moms. Terlebih saat usia 12 – 18 bulan, banyak anak yang sering menolak atau pilih-pilih menu saat diminta untuk makan. Diperlukan kreativitas Moms agar Si Kecil tetap berselera makan supaya kebutuhan nutrisinya tercukupi.
Berikut beberapa tips yang perlu Moms perhatikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 1-3 tahun:
Siapkan variasi makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Sebagai orang tua, perlu memastikan memastikan bahwa Si Kecil pilihan makanan yang bergizi seimbang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral di setiap waktu makan.
Berikan penjelasan dan jangan memaksa
Saat Si Kecil menunjukkan kecenderungan makan yang pilih-pilih (seperti tidak suka sayur), jangan berkecil hati. Ingat pertama kali Moms mencicipi kopi? Uh. Rasanya tidak enak, kan? Sepertinya tidak mungkin ada orang yang bisa menikmati sesuatu yang begitu pahit. Namun Moms mencobanya berulang kali, setiap kali jadi lebih menyukainya, dan sekarang tidak ada yang lebih menyenangkan daripada bersantai dengan secangkir kopi dan majalah. Hal yang sama dirasakan oleh anak-anak. Mereka secara bertahap belajar menerima makanan baru sambil mengenal dan mempercayainya. Beri si Kecil waktu yang ia butuhkan untuk mengenal makanan baru, tidak hanya dengan mendorongnya untuk mencicipinya, tetapi juga dengan membiarkannya melihatnya, merasakan teksturnya, dan mencium baunya. Terlepas dari itu, si Kecil mungkin perlu diperkenalkan jenis makanan baru beberapa kali hingga ia dengan senang hati bersedia mencicipinya, jadi bersabarlah Moms, dan teruslah mencoba. Mungkin rasanya sulit terus-menerus menawarkan makanan yang sama kepada si Kecil dengan hasil yang sama, tetapi penting untuk tidak menyerah. Preferensi selera anak berubah seiring waktu dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya. Jika Moms menyerah setelah hanya beberapa upaya yang gagal, Moms mungkin kehilangan kesempatan untuk mengembangkan pola makan si Kecil.
Hindari menu yang berlebihan
Jangan menganggap asupan bernutrisi harus mahal atau lama membuatnya. Moms bisa meluangkan waktu beberapa menit untuk membuat makanan sederhana dan kaya protein, seperti dari campuran roti gandum utuh, selai kacang, buah, sayur, dan susu nutrisi untuk anak.5
Kenalkan dengan menu baru
Untuk mengenalkan Si Kecil dengan jenis makanan baru, berikan dengan porsi kecil untuk dicicipi dan dimakan bersamaan dengan makanan lain yang sudah disukainya.5
Perhatikan frekuensi makan
Moms bisa mengatur frekuensi makan Si Kecil sebanyak 3 – 4 kali diselingi dengan camilan bergizi tambahan 1 – 2 kali sehari sesuai seleranya.
Cukupi kebutuhan serat dan air
Konsumsi makanan kandungan serat dan juga air minum cukup akan menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko sembelit pada Si Kecil. Beberapa pilihan asupan serat adalah buah, sayur, dan juga oatmeal.
Batasi konsumsi gula, garam, lemak jenuh/lemak trans
Untuk menjaga kondisi tubuh, imun dan mencegah risiko penyakit berbahaya seperti diabetes hingga kardiovaskuler, Moms perlu membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak jenuh pada menu Si Kecil.
Baca Juga: Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Prasekolah
4 Dampak Buruk Anak Kurang Asupan Nutrisi
Moms perlu ketahui, ada beberapa dampak yang berpotensi mengganggu tumbuh kembang Si Kecil saat asupan nutrisinya tidak terpenuhi.
- Gagal tumbuh (stunting). Kondisi kekurangan gizi kronis dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan anak menjadi lebih pendek dari anak seusianya.
- Gangguan sistem imun. Asupan nutrisi yang kurang juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak, sehingga mereka rentan terhadap infeksi dan penyakit.9
- Gangguan kognitif. Kekurangan nutrisi untuk otak anak, seperti protein, vitamin B kompleks, dan sejumlah mineral (zink, zat besi, magnesium) dapat berdampak pada perkembangan otak anak, yang dapat mengganggu kemampuan kognitif dan belajarnya.
- Mudah lelah/kurang energi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan si Kecil kurang berenergi, mudah lelah, dan kurang semangat beraktivitas.
Baca Juga: Makanan Serat Pangan pada Susu agar Anak Sehat
Itu tadi bahasan mengenai nutrisi anak untuk memastikan Si Kecil mendapatkan asupan yang cukup dan seimbang. Moms juga dapat mempertimbangkan memberikan susu bagi Si Kecil untuk melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya.
Moms bisa memberikan susu pertumbuhan, seperti susu LACTOGROW 3 untuk anak usia 1–3 tahun atau LACTOGROW 4 untuk usia 4–5 tahun.
LACTOGROW 3 merupakan satu-satunya susu pertumbuhan dengan Lactobacillus Reuteri yang diperkaya dengan Omega 3 & 6, 13 vitamin, dan 7 mineral yang dapat mendukung pencernaan baik, bantu akal cerdas, dan tubuh aktif.
Referensi:
1. IDAI. Pentingnya Pemantauan Tumbuh Kembang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak. Retrieved 20/2/2024 from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pemantauan-tumbuh-kembang-1000-hari-pertama-kehidupan-anak
2. Roberts M, Tolar-Peterson T, Reynolds A, Wall C, Reeder N, Rico Mendez G. The Effects of Nutritional Interventions on the Cognitive Development of Preschool-Age Children: A Systematic Review. Nutrients. 2022 Jan 26;14(3):532. doi: 10.3390/nu14030532. PMID: 35276891; PMCID: PMC8839299.
3. Healthline. Help! My Toddler Won’t Eat. Retrieved 20/2/2024 from https://www.healthline.com/health/childrens-health/toddler-wont-eat-2#whats-normal
4. Menkes RI. Permenkes no 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
5. Geiser E, Fries L, Bergonzelli G, Jachiet-Herrbach F. The Science of Growing up Happy. Switzerland: Société Des Produits Nestlé S.A; 2020.
6. WHO. Infant and young child feeding. Retrieved 21/2/2024 from https://www.who.int/data/nutrition/nlis/info/infant-and-young-child-feeding
7. Kids Health. Fiber. Retrieved 21/2/2024 from https://kidshealth.org/en/parents/fiber.html#:~
8. Kemenkes RI. Penting, Ini yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Konsumsi Gula, Garam dan Lemak. Retrieved 21/2/2024 from https://ayosehat.kemkes.go.id/penting-ini-yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-konsumsi-gula-garam-dan-lemak
9. WHO. Stunting in a nutshell. Retrieved 21/2/2024 from https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
10. Roberts M, Tolar-Peterson T, Reynolds A, Wall C, Reeder N, Rico Mendez G. The Effects of Nutritional Interventions on the Cognitive Development of Preschool-Age Children: A Systematic Review. Nutrients. 2022 Jan 26;14(3):532. doi: 10.3390/nu14030532. PMID: 35276891; PMCID: PMC8839299.
11. Vinmec. Lack of nutrients causes children to be stunted and malnourished?. Retrieved 21/2/2024 from https://www.vinmec.com/en/news/health-news/pediatrics/lack-of-nutrients-causes-children-to-be-stunted-and-malnourished/