Konstipasi pada anak memang hal yang umum terjadi. Sembelit atau konstipasi merupakan salah satu keluhan utama gangguan pencernaan pada anak-anak. Bahkan sekitar 40% dari anak-anak dengan konstipasi mengalaminya dalam satu tahun pertama kehidupannya. Sebenarnya apa sih penyebab konstipasi pada anak? Yuk, baca penjelasan singkat di bawah ini.
- Sistem pencernaan anak di masa awal kehidupannya memang belum matang sehingga anak menjadi rentan terkena gangguan fungsionasaluran cerna, termasuk konstipasi pada anak.
- Konstipasi pada anak juga bisa terjadi pada saat anak mulai diberi makanan padat. Perbedaan komposisi asam lemak yang mungkin terjadi atau makanan padat yang kurang cairan dapat menyebabkan konstipasi.
- Pada anak yang lebih besar, pola makan yang kurang seimbang, seperti kurang serat atau kurang asupan cairan, juga dapat menyebabkan konstipasi.
- Beberapa jenis obat atau suplemen juga dapat mengakibatkan konstipasi pada anak usia dini. Misalnya suplemen zat besi yang berlebihan.
- Menahan BAB pun dapat membuat Si Kecil mengalami konstipasi. Hal ini umum terjadi saat anak mulai proses toilet training dimana ia kemudian memilih untuk menahan BAB daripada harus ke toilet.
- Penyebab lainnya dari konstipasi pada anak adalah kurang bergerak. Aktif bergerak akan membantu proses pencernaan makanan di dalam usus sehingga BAB jadi lancar.
- Memulai toilet training sebelum anak siap ataudengan cara yang tidak tepat juga dapat menimbulkan konstipasi pada anak. Anak menjadi tidak nyaman dan malah tidak bisa BAB dan berakibat konstipasi.
- Perubahan suasana pun bisa jadi penyebab anak sulit BAB dan kemudian mengalami konstipasi. Misalnya saat di perjalanan, saat menginap di tempat baru, atau saat baru masuk sekolah.
- Kurangnya bakteri baik di saluran pencernaan juga dapat menyebabkan konstipasi. Studi menunjukkan bahwa asupan probiotik yang cukup dapat membantu meningkatkan frekuensi BAB pada anak yang mengalami konstipasi.
- Kurang aktivitas. Kurang bergerak menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peredaran darah mengalir lebih lancar dalam tubuh. Karena itu, Moms perlu memantau aktivitas yang dilakukan anak.
- Perubahan rutinitas. Pergi berlibur dengan perubahan waktu bisa menjadi penyebab konstipasi pada anak.
- Kurang cocok dengan susu formula. Salah satu penyebab konstipasi adalah anak kurang cocok dengan susu formula. Pastikan anak mengonsumsi susu pertumbuhan dengan kandungan probiotik dan prebiotik.
- Stres. Salah satu penyebab anak susah BAB adalah stres. Gangguan emosional yang terjadi bisa memberikan dampak buruk bagi anak.
Mengetahui penyebab Si Kecil mengalami konstipasi akan membantu Mam mencari solusi untuk mengatasinya. Konstipasi yang disebabkan karena pola makan tentu dan yang diakibatkan oleh kecemasan tentu akan membutuhkan cara yang berbeda untuk mengatasinya, bukan?
Artikel Terkait