Moms, dehidrasi dapat terjadi pada setiap orang di segala usia. Tidak hanya orang dewasa, bayi pun dapat mengalami dehidrasi. Namun bedanya, bayi tidak bisa mengungkapkan dengan jelas saat ia merasa haus sehingga hanya dapat menangis.
Karenanya, Moms perlu mengetahui ciri dan tanda dehidrasi pada bayi agar bisa mengambil tindakan yang tepat sesegera mungkin. Apa saja sih tanda bayi sedang mengalami dehidrasi? Yuk, kita simak, Moms!
Apa Penyebab Dehidrasi pada Bayi?
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan cairan. Kondisi ini dapat menjadi situasi yang berbahaya apabila tidak mendapat penanganan yang tepat. Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang akan mempengaruhi pertumbuhan.
Bayi termasuk kelompok rentan mengalami dehidrasi karena tidak dapat menyampaikan keluhan saat haus.
Dehidrasi lebih mudah terjadi pada bayi karena komposisi cairan dalam tubuh bayi mencapai 70%, lebih banyak dibandingkan orang dewasa yang hanya 60%. Selain itu, metabolisme tubuh bayi lebih tinggi sehingga lebih mudah kehilangan cairan.
Dehidrasi pada bayi dapat disebabkan beberapa hal, di antaranya:
- Masalah menyusui, yang dapat terjadi bila bayi tidak cukup mendapat ASI, kesulitan saat menyusu karena perlekatan yang tidak tepat, atau adanya indikasi medis tertentu
- Demam, dimana suhu tubuh meningkat membuat bayi kehilangan lebih banyak cairan tubuh.
- Diare, menyebabkan keluarnya banyak cairan tubuh.
- Muntah
- Banyak berkeringat, karena terpapar suhu tinggi.
- Tidak mau menyusui, yang mungkin disebabkan karena bayi tidak enak badan atau sulit menelan.
Baca Juga: Jenis Vitamin yang Penting untuk Anak 1 Tahun
Kenali Tanda Dehidrasi pada Bayi
Mengenali dehidrasi pada bayi dan tanda bayi kurang ASI pada bayi 6 bulan sangat penting. Maka dari itu, jangan sampai Moms melewatkan kesempatan untuk memberikan pertolongan kepada Si Kecil yang bisa berdampak pada keselamatan nyawa.
Tanda bayi kurang ASI dapat dibagi menjadi dehidrasi tingkat ringan, sedang hingga dehidrasi berat. Untuk dehidrasi ringan dan sedang, berikut cara mengecek dehidrasi pada bayi:
- Mulut dan bibir kering
- Tidak keluar air mata saat menangis
- Lebih rewel tetapi tidak mau bermain
- Buang air kecil lebih jarang
- Tampak cekungan di bagian kepala bayi yang lunak Encer (jika dehidrasi disebabkan diare)
- Pergerakan usus berkurang (jika dehidrasi disebabkan muntah dan kurang cairan)
Jika dehidrasi ringan dan sedang tidak segera tertangani, berikut ini ciri ciri dehidrasi pada bayi:
- Mata tampak cekung menjadi penyebab tanda bayi kurang ASI
- Tubuh lemas dan sering mengantuk
- Tangan dan kaki terasa dingin dan berubah warna
- Kulit tampak keriput
- Buang air kecil hanya satu sampai dua kali dalam sehari menjadi tanda bayi kurang ASI
Itulah beberapa tanda bayi mengalami dehidrasi ringan hingga berat. Tanda-tanda bayi kurang ASI tersebut juga berlaku untuk tanda dehidrasi pada bayi 2 bulan yang belum dapat mengutarakan kondisi tubuhnya melalui kata-kata.
Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi pada Bayi
Cara mengatasi dehidrasi pada bayi bergantung pada penyebab dehidrasi Si Kecil. Moms bisa melakukan beberapa tindakan di rumah, seperti:
- Bila disebabkan karena masalah menyusui, coba berikan ASI secara teratur. Cobalah menyusui bayi setiap 15 menit.
- Jika Si Kecil tetap tidak bisa menyusu secara langsung, coba beri ASI menggunakan pipet atau sendok bersih
- Apabila Si Kecil tampak banyak berkeringat, coba ganti pakaiannya dengan yang lebih tipis atau bawa ke tempat yang lebih sejuk.
- Bila Si Kecil demam, cobalah menyeka tubuhnya menggunakan spons atau lap basah.
Cara terbaik untuk mencegah dehidrasi pada bayi adalah dengan menghindari penyebabnya. Berikut beberapa cara menjauhkan Si Kecil dari bahaya dehidrasi:
- Beri asupan ASI lebih sering. Salah satu tanda bayi cukup minum adalah mendapat asupan ASI lebih sering, seperti memberi Si Kecil ASI setiap dua atau tiga jam. Jangan lewatkan waktu menyusui karena Si Kecil tidur.
- Pantau jumlah buang air kecil bayi. Hitung berapa kali Si Kecil kencing setiap hari dan imbangi dengan pemberian air minum atau ASI. Juga, perhatikan fesesnya apakah terlalu encer atau keras.
- Jangan terlalu lama membawa bayi di bawah sinar matahari atau tempat bersuhu tinggi untuk menghindari Si Kecil terlalu banyak berkeringat.
Perhatikan selalu asupan nutrisi untuk Si Kecil. Berikan ASI ekslusif hingga bayi berusia genap enam bulan, diikuti dengan pemberian makanan pendamping ASI yang aman dan tepat.
Selalu perhatikan asupan cairan dan tanda dehidrasi pada bayi ya Moms. Selamat mencoba!
Referensi :
1. Anak Sering Dehidrasi, Pengaruhi Pertumbuhan Otak. (2019). .https://mediakom.kemkes.go.id/. https://mediakom.kemkes.go.id/2019/04/anak-sering-dehidrasi-pengaruhi-pertumbuhan-otak/
2. Kebutuhan air pada Anak. (n.d.). IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak
3. How to know if your baby is dehydrated. (2014, June 20). Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/dehydration-in-newborns-and-infants-431631
4. Signs of dehydration in infants & children. (n.d.). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/dehydration.aspx
5. Iftikhar, N. (n.d.). Signs of dehydration in babies: Remedies and when to worry. Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/dehydration-in-babies
6. Signs of dehydration in infants & children. (n.d.). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/injuries-emergencies/Pages/dehydration.aspx