Emosional adalah mood yang bisa diasah pada diri anak-anak. Ada banyak hal yang dapat memengaruhi kebahagiaan Si Kecil. Mulai dari pola asuh, aktivitas, hingga kesehatan pencernaan, semuanya berperan loh, Mom! Si Kecil yang tumbuh cerdas akan menunjukkan tanda-tanda fisik dan emosional sebagai berikut.
1. Menunjukkan mood yang cenderung positif
Si Kecil akan banyak menampilkan ekspresi muka dan gestur yang menunjukkan mood positif (contoh: tersenyum, tertawa, bertepuk tangan).1 Namun, hal ini bukan berarti tidak boleh marah, sedih, atau menunjukkan mood negatif sama sekali ya, Mom.
2. Terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kapasitas diri2
Si Kecil umumnya memiliki pola makan dan tidur yang baik. 3,4 Dengan demikian, akan lebih mudah baginya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kapasitas optimal diri. Untuk memastikan kualitas pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil, Mom dapat mengecek kurva pertumbuhan, checklist perkembangan, serta berkonsultasi dengan para ahli kesehatan.
3. Aktif bergerak dan bermain5
Si Kecil yang sepertinya tidak pernah kehabisan tenaga untuk bergerak aktif sepanjang hari. Faktanya, anak yang aktif bergerak dan bermain adalah anak yang bahagia. WHO bahkan merekomendasikan aktivitas fisik selama minimal 3 jam di tiap harinya untuk mendukung kesehatan fisik dan mental anak-anak berusia 1-4 tahun. 6
4. Menunjukkan rasa ingin tahu pada hal-hal di sekitarnya2
Si Kecil akan merasa aman untuk menunjukkan rasa ingin tahunya. Ia akan banyak bertanya, mencoba berbagai hal, atau menjelajahi lingkungan sekitarnya. Sebaliknya, jika Si Kecil sedang mengalami stres berlebih, ia akan terlihat pasif dan lebih banyak menempel pada Mom
5. Menunjukkan kemampuan bersosialisasi yang baik
Keluwesan Si Kecil dalam bersosialisasi bisa menjadi tanda bahwa ia bahagia. Penelitian menemukan bahwa anak yang bahagia mampu berinteraksi secara positif dengan anggota keluarga dan teman-temannya. Ia mau terlibat dalam obrolan, bekerjasama dalam melakukan suatu kegiatan, dan tidak memancing pertengkaran 5
6. Mampu memahami dan mengendalikan emosi 7
Ketika Si Kecil mengetahui emosi apa yang sedang ia rasakan, akan lebih mudah baginya untuk mengendalikan emosi tersebut. Misalnya, Si Kecil merasa sedih karena terjatuh. Ia tahu bahwa dirinya sedang sedih, maka ia berusaha untuk mengurangi kesedihannya dengan memeluk Mom.
7. Memiliki daya tahan tubuh yang baik8,9
Anak yang bahagia memiliki kandungan hormon bahagia bernama serotonin yang berkecukupan di dalam tubuhnya. Ketika kadar serotonin Si Kecil rendah, misalnya saat stres atau sedih berkepanjangan, daya tahan tubuhnya pun akan menurun. Hal ini terjadi karena simpanan serotonin Si Kecil terpakai untuk membantu tubuh “berperang” melawan bibit penyakit. Di saat seperti itu, pencernaan yang sehat akan sangat diperlukan karena 95% serotonin tubuh diproduksi di sistem pencernaan, tepatnya di usus.10
Untuk memastikan Si Kecil tumbuh cerdas, Mom bisa mengamati tanda-tanda yang sudah dipaparkan sebelumnya. Mom dapat berkonsultasi pada ahli kesehatan seperti dokter atau psikolog anak untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Selain itu, bantu penuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil dengan LACTOGROW formula baru. Kini dengan 0 gram sukrosa serta dilengkapi probiotik lactobacilus reuteri dan serat pangan yang dapat membantu Si Kecil untuk tumbuh cerdas!
Referensi:
- Shin, N., Vaughn, B. E., Akers, V., Kim, M., Stevens, S., Krzysik, L., … Korth, B. (2011). Are happy children socially successful? Testing a central premise of positive psychology in a sample of preschool children. The Journal of Positive Psychology, 6(5), 355–367.doi:10.1080/17439760.2011.584549
- Raghavan, R., & Alexandrova, A. (2014). Toward a Theory of Child Well-Being. Social Indicators Research, 121(3), 887–902.doi:10.1007/s11205-014-0665-z
- Arvidsson, L., Eiben, G., Hunsberger, M., De Bourdeaudhuij, I., Molnar, D., Jilani, H., ... & Lissner, L. (2017). Bidirectional associations between psychosocial well-being and adherence to healthy dietary guidelines in European children: prospective findings from the IDEFICS study. BMC Public Health, 17(1), 1-11.
- Becker, S. P., Sidol, C. A., Van Dyk, T. R., Epstein, J. N., & Beebe, D. W. (2017). Intraindividual variability of sleep/wake patterns in relation to child and adolescent functioning: A systematic review. Sleep medicine reviews, 34, 94-121.
- Holder, M. D., Coleman, B., & Singh, K. (2011). Temperament and Happiness in Children in India. Journal of Happiness Studies, 13(2), 261–274.doi:10.1007/s10902-011-9262-x
- World Health Organization. WHO Guidelines on Physical Activity, Sedentary Behaviour and Sleep for Children Under 5 Years of Age. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2019.
- Amanda Bezzina & Stephen Camilleri (2020): ‘Happy Children’A project that has the aim of developing emotional literacy and conflict resolution skills. A Maltese Case Study., Pastoral Care in Education, DOI: 10.1080/02643944.2020.1774633
- Zhou, L., & Foster, J. A. (2015). Psychobiotics and the gut-brain axis: in the pursuit of happiness. Neuropsychiatric disease and treatment, 11, 715–723. https://doi.org/10.2147/NDT.S61997
- Kabat-Zinn, J. A Study in Happiness—Meditation, the Brain, and the Immune System. Mindfulness 9, 1664–1667 (2018). https://doi.org/10.1007/s12671-018-0991-3
- Carpenter, S. (2012). That gut feeling. Monitor on Psychology, 43(8). http://www.apa.org/monitor/2012/09/gut-feeling