Masalah pencernaan bayi biasanya disertai sejumlah gejala seperti perut kembung, mual, rewel, diare hingga dehidrasi. Kondisi itu disebabkan banyak hal, mulai dari pola makan kurang sehat, infeksi saluran cerna serta intoleransi laktosa.
Sejumlah gangguan pencernaan perlu penanganan medis apabila sudah mengganggu kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Berikut ini bahasan yang perlu Moms ketahui terkait masalah pencernaan Si Kecil dan cara mengatasinya.
Contoh Masalah Pencernaan Bayi
Ada sejumlah gangguan pencernaan yang umum dialami bayi. Berikut ulasannya.
1. Perut Kembung
Saluran cerna yang belum berfungsi sempurna membuat bayi biasa mengalami perut kembung. Gangguan itu bisa dipicu makan atau minum terlalu cepat intoleransi laktosa juga bisa memicu gangguan ini.
2. Gumoh
Gumoh biasanya terjadi saat bayi terlalu banyak makan atau menelan udara saat menyusui. Gumoh terjadi karena kerongkongan bayi belum berkembang sempurna. Ukuran lambungnya pun masih sangat kecil. Gumoh pada bayi tidak termasuk kondisi mengkhawatirkan selama tidak muncul berkepanjangan atau berlebihan.
3. Sembelit
Pada bayi berusia di atas enam bulan yang sudah menerima MPASI, susah buang air besar atau sembelit disebabkan oleh pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang berlebihan. Sembelit juga bisa terjadi karena proses menyapih, dehidrasi, atau kondisi medis tertentu. Gejala sembelit pada bayi mudah dikenali seperti anak tidak BAB selama tiga hari atau lebih dalam sepekan. Beberapa gejala lain seperti perut anak terasa tegang, nafsu makan menurun, dan menangis tiap kali diajak ke toilet.
4. Diare
Masalah pencernaan bayi lain yang umum terjadi yakni diare. Moms perlu waspada jika si Kecil terlalu sering BAB, tekstur tinja cair atau berjumlah banyak. Diare pada bayi dapat dipiucu sejumlah faktor seperti alergi makanan atau obat, infeksi hingga keracunan makanan.
5. Kolik
Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis secara berlebihan selama tiga jam atau lebih dalam sehari. Penyebab kolik masih belum diketahui pasti hingga kini. Namun, kondisi tersebut diduga terjadi saat bayi merasa tidak nyaman dengan perutnya akibat lapar, terlalu banyak gas dalam saluran cerna, atau terlalu kenyang.
Jika masalah pencernaan pada bayi menimbulkan gejala demam tinggi, muntah berlebihan, atau penurunan berat badan yang signifikan, Moms sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapat tindakan medis.
Baca Juga: Ciri-ciri Feses Bayi Sufor yang Perlu Diketahui
Cara Mengatasi Masalah Pencernaan pada Bayi
Anak yang kerap mengalami gangguan pencernaan lebih berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Mereka juga cenderung kurang aktif sehingga dapat mempengaruhi proses belajar dan aktivitasnya sehari-hari. Oleh karena itu, penting mengetahui cara mengatasi masalah pencernaan pada bayi.
1. Memperhatikan Posisi Menyusui
Moms perlu membiasakan diri menyusui atau menyuapi anak dalam keadaan lebih tegak. Pertahankan posisi itu sekitar 20 menit setelah pemberian susu atau makanan. Hal ini untuk mencegah susu dan makanan naik kembali ke kerongkongan.
2. Beri Asupan Serat Cukup
Bila bayi sudah berusia di atas enam bulan, ada baiknya Moms memberi makanan berserat tinggi untuk mencegah bayi menderita sembelit. Moms dapat mendapatkannya dari buah atau jus buah serta roti gandum. Namun ingat, konsumsi jus buah yang terlalu berlebihan bisa membuat bayi gumoh. Jadi berikan secukupnya saja ya.
3. Pijat Lembut Perut Bayi
Moms dapat memijat perut si Kecil dengan lembut agar bayi merasa nyaman. Moms juga bisa mengusap punggung bayi untuk tujuan serupa.
4. Cek Susu Formula
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur). World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif sekurangnya selama usia 6 bulan pertama, dan disarankan untuk dilanjutkan hingga 2 tahun.
Bila karena indikasi medis bayi harus mendapatkan susu formula atas anjuran tenaga kesehatan, Moms dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan tidak ada masalah dengan pemberian susu formula tersebut.
5. Hindari Makanan Tertentu
Hindari makanan yang berpotensi membuat diare semakin memburuk seperti makanan berminyak, makanan manis dan produk olahan susu
Itu dia sejumlah masalah pencernaan pada bayi berikut cara mengatasinya. Beri pola makan yang sehat ya Moms untuk menjaga kesehatan pencernaan si Kecil.
6. Hindari Overfeeding
Moms perlu menjaga agar tidak memberikan makan atau minum susu terlalu banyak (overfeeding) Si Kecil. Hal tersebut bisa menyebabkan kembung akibat fungsi enzim pencernaan yang belum sempurna akan turun ke usus besar yang banyak mengandung bakteri komensal yang bisa menghasilkan gas dan menimbulkan masalah pada saluran pencernaan.
Bila masalah pencernaan bayi tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak atau ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan yang tepat.
Referensi:
Eka Hospital. (n.d.). Tanda-tanda dan cara mengatasi infeksi pencernaan pada anak. https://ekahospital.com/articles/disease/tandatanda-dan-cara-mengatasi-infeksi-pencernaan-pada-anak
AboutKidsHealth. (2018, August 22). Diarrhea. https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=822&language=english
Hermina Hospitals. (n.d.). Kenali gangguan pencernaan pada bayi. https://www.herminahospitals.com/id/articles/kenali-gangguan-pencernaan-pada-bayi
KidsHealth. (n.d.). Diarrhea. https://kidshealth.org/en/parents/diarrhea.html
KidsHealth. (n.d.). Indigestion. https://kidshealth.org/en/kids/indigestion.html
Mayo Clinic. (2021, January 6). Constipation in breast-feeding: Remedies and when to seek help. https://www.healthline.com/health/constipation-in-breastfeeding-baby
NHS. (2021, April 22). Good foods to help your digestion. https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/good-foods-to-help-your-digestion/